CakapCakap – Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang sangat pesat. Dulu, Cakap People mungkin tak pernah membayangkan manusia bisa sampai ke luar angkasa. Sekarang, Jepang malah sedang membangun ‘lift’ untuk mengantarkan turis yang ingin berlibur ke ruang angkasa. Jika ‘lift luar angkasa’ ini benar-benar bisa berfungsi dengan baik, maka suatu saat nanti pada masa depan setiap orang sudah bisa pergi ke luar angksa, walaupun hanya sekadar untuk berlibur dan jalan-jalan.
Seperti dilaporkan oleh Okezone, Rabu (5/9/2018), perusahaan konstruksi Jepang Obayashi yang berkolaborasi dengan proyek Universitas Shizuoka ini sedang mencari cara lain untuk membangun elevator ruang tersendiri untuk turis di ruang angkasa pada 2050 nanti. Untuk itu, tim peneliti asal Jepang ini akan melakukan percobaan pada bulan September 2018, dengan menerbangkan versi miniatur dari peralatan tes pada satelit untuk menguji teknologi yang sedang mereka kembangkan.
Alat berupa miniatur lift stand-in berbentuk kotak sepanjang 6 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 3 cm itu akan menumpang roket H-26 yang akan diluncurkan oleh badan antariksa Jepang dari pulau selatan Tanegashima, minggu depan. Jika percobaan ini berjalan baik dan berhasil, maka akan membuktikan konsep bergerak dengan kabel 10 meter yang tergantung di ruang antar dua satelit mini yang akan membuatnya tetap kencang. Mini lift ini akan berjalan di kabel dari kontainer di salah satu satelit.
Menurut juru bicara Universitas Shizuoka, percobaan ini merupakan yang pertama di dunia untuk menguji pergerakan elevator di luar angkasa yang dipantau oleh kamera satelit. Sebenarnya, ide yang sama pertama kali dicetuskan pada 1895 oleh ilmuwan Rusian Konstantin Tsiolkovsky setelah melihat Menara Eiffel di Paris. Ide itu dibahas lagi dalam novel karya Arthur C Clake baru setelah hampir satu abad kemudian. Namun, karena masalah teknis, ide ini terjebak dalam konseptual saja.
Kini, Jepang sudah bersiap untuk mewujudkan ide tersebut. Bahkan, perusahaan Obayashi sudah memperhitungkan penggunaan teknologi carbon nanotube yang 20 kali lebih kuat dari baja untuk membangun poros 96.000 kilometer, atau 60.000 mil di atas bumi. Wah, keren ya, Cakap People! [ED/YN]
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Indonesia Bisa Lihat Stasiun Luar Angkasa dari Bumi, Ini Faktanya! | Cakap Cakap