CakapCakap – Pemerintah Indonesia dalam periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini sudah menyiapkan lagi rencana pembangunan untuk lima tahun ke depan. Seperti Cakap People ketahui, pembangunan jalur transportasi jadi salah satu target utama dalam periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, di mana dilakukan percepatan pembangunan jalan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa. Kini, di periode kedua kembali dilanjutkan pembangunan jalur darat, salah satu kereta cepat.
Diketahui dari dokumen resmi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024) yang sudah disiapkan oleh pemerintah, kereta cepat menjadi salah satu program prioritas nasional pemerintah bertemakan ‘Memperkuat Infrastruktur untuk Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar’, seperti dikutip dari laman CNBCIndonesia.com. Salah satu proyek fantastis adalah pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Bandung dalam lima tahun ke depan.
Dengan adanya kereta cepat Jakarta-Surabaya, maka waktu tempuh yang sebelumnya bisa mencapai 14 jam, nantinya bisa ditempuh hanya dalam waktu sekitar 5,5 jam saja. Untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya ini, dianggarkan biaya mencapai Rp 107 triliun. Sedang biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai Rp 81,95 triliun, dengan manfaatnya mampu mendorong pengembangan pusat pertumbuhan baru di Cirebon, serta Semarang dan Tuban, Jawa Tengah.
Terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya, Badan Kerjasama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) selaku pihak yang menyusun studi kelayakan (feasibility studies/FS) mengungkapkan kepastian rencana pembangunan proyek tersebut paling cepat bisa diumumkan pada bulan Juni 2020 atau bulan Desember 2020, seperti dilansir CNNIndonesia.com. Kepala Perwakilan Kantor JICA Indonesia Shinichi Yamanaka mengatakan ini terjadi lantaran tahap FS baru dimulai pada bulan Juni 2019, di mana dibutuhkan waktu paling cepat sekitar 1-1,5 tahun.
Setelah tahap FS selesai dan proyek sepanjang 720 kilomenter ini dinyatakan layak untuk diteruskan, maka JICA akan membuat desain perencanaan rinci untuk diberikan kepada pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Kemudian, proyek akan dilanjutkan dengan proses pemilihan tender kontraktor dan konsultan, hingga diteruskan ke tahap konstruksi. Hmmm.. Prosesnya masih lama, Cakap People!