CakapCakap – Seorang pemimpin baru di sebuah negara, biasa akan langsung mencari dan memilih orang-orang terbaik yang akan membantu menjalankan pemerintahan di periode kepemimpinannya. Cakap People sendiri pasti juga sudah melihat dan memahami bagaimana Presiden Indonesia dalam memilih para menterinya, baik dengan menggunakan rekomendasi tokoh dari partai politik yang ikut mengusungnya, atau merekrut dari sejumlah praktisi profesional atau akademisi sesuai bidangnya.
Menariknya, hal berbeda ternyata dilakukan Perdana Menteri Irak yang baru ditunjuk, Adel Abdul Mahdi. Seperti dilansir oleh laman Merdeka.com, politikus yang ditunjuk oleh Presiden Irak Barham Salih itu memutuskan membentuk pemerintahan baru dengan cara lebih baik dan terbuka lewat perekrutan menteri yang dibuka untuk umum. Proses tersebut akan memberikan kesempatan pada semua masyarakat yang tertarik untuk melamar, dan bisa secara online dalam batas waktu tertentu.
Mahdi berharap cara ini dapat menghasilkan tim menteri berkualitas tinggi, serta bebas dari ikatan politik, etnis dan sekte yang telah melanda negeri tersebut sejak jatuhnya Saddam Husein pada 2003 lalu. Tanggapan publik terhadap inovasi ini pun ternyata luar biasa, di mana ada 36.006 orang yang mendaftar hingga hari terakhir pada 14 Oktober 2018 lalu, meskipun hanya 9.317 orang yang sudah menyerahkan dokumen sesuai persyaratan. “Sekitar 97% dari para calon, independen secara politis, 15% adalah perempuan, dan para kandidat berasal dari semua provinsi di Irak,” pungkas Mahdi lagi.
Sementara itu, dikutip dari laman AntaraNews.com, Mahdi yang merupakan politisi kawakan di Irak ditunjuk oleh Presiden Irak yang baru, Barham Salih pada Selasa (2/10/2018). Penunjukan itu pun dilakukannya kurang dari dua jam setelah Barham terpilih menjadi Presiden Irak. Dia langsung diberi perintah untuk membentuk pemerintahan yang baru, di mana berdasarkan undang-undang dasar Irak dia memiliki waktu selama 30 hari untuk membentuk kabinet pemerintahan yang baru, dan kemudian sekaligus menyampaikannya kepada parlemen untuk segera mendapatkan persetujuan.
Semoga saja pemerintahan di Irak bisa mendapatkan para menteri yang profesional dan benar-benar terbaik ya, Cakap People! Mungkin Indonesia pun juga bisa saja mencoba cara ini di suatu saat nanti.