CakapCakap – Cakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lonjakan kasus penyakit pernapasan yang sedang berlangsung di China tidak setinggi sebelum pecahnya pandemi COVID-19. WHO pun mengklaim, tidak ada patogen baru atau yang tidak biasa dari merebaknya kasus penyakit pernapasan di Negeri Tirai Bambu.
Penjabat direktur departemen epidemi dan kesiapsiagaan serta pencegahan pandemi di WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan, peningkatan kasus penyakit pernapasan di China tampaknya didorong oleh lonjakan jumlah anak-anak yang tertular patogen yang tidak dapat mereka terima karena adanya pembatasan sosial COVID-19 selama dua tahun. Dia mengesampingkan kemungkinan adanya penyebaran patogen baru sebagai pemicu terjadinya lonjakan kasus tersebut.
“Kami menanyakan perbandingan sebelum pandemi. Dan gelombang yang mereka lihat sekarang, puncaknya tidak setinggi yang mereka lihat pada tahun 2018-2019,” kata Van Kerkhove kepada outlet berita kesehatan STAT dalam sebuah wawancara pada Jumat 24 November 2023pekan lalu, dikutip Reuters pada Senin 27 November 2023.
“Ini bukan indikasi adanya patogen baru. Hal ini sudah diperkirakan. Inilah yang dihadapi sebagian besar negara satu atau dua tahun lalu,” tambah Van Kerkhove.
Awal pekan lalu, WHO secara resmi meminta China memberikan informasi tentang potensi lonjakan penyakit pernapasan dan kelompok pneumonia, terutama pada kalangan anak-anak. WHO mengkhawatirkan fenomena tersebut mengingat dunia baru saja keluar dari pandemi COVID-19.
Munculnya strain flu baru atau virus lain yang mampu memicu pandemi biasanya dimulai dari kelompok penyakit pernapasan yang tidak terdiagnosis. Baik SARS maupun COVID-19 pertama kali dilaporkan sebagai jenis pneumonia yang tidak biasa.
WHO mengatakan, pada Kamis 23 November 2023 pekan lalu, pejabat kesehatan China telah memberikan data yang mereka minta terkait peningkatan kasus penyakit pernapasan terbaru melalui telekonferensi. Data tersebut menunjukkan lonjakan jumlah anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena penyakit termasuk infeksi bakteri, RSV, influenza, dan virus flu biasa sejak Oktober.
Menurut WHO, pejabat China mengklaim bahwa lonjakan pasien tidak membebani rumah sakit di negara mereka. WHO sebenarnya jarang sekali secara terbuka meminta informasi terperinci dari suatu negara. Permintaan seperti itu biasanya dilakukan secara internal.
Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!