in ,

WHO: Sangat Tidak Mungkin Omicron akan Menjadi Varian Terakhir

Menurut Van Kerkhove, Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian WHO, telah terdeteksi di seluruh dunia. Transmisinya efisien.

CakapCakap – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, sangat tidak mungkin Omicron akan menjadi varian terakhir dari virus corona.

“Ketika virus bersirkulasi memasuki tahun ketiga pandemi, dunia akan melihat lebih banyak lagi (varian virus corona),” kata Dr Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis COVID-19 Program Darurat Kesehatan WHO.

“Jadi, sangat tidak mungkin Omicron akan menjadi varian terakhir yang akan Anda dengar,” ujarnya dalam sebuat pernyataan yang diterima Kontan.co.id.

Itulah mengapa, dia menekankan, sangat penting bagi semua pihak untuk fokus pada populasi rentan di seluruh dunia untuk mendapatkan vaksinasi.

Sebuah logo digambarkan di luar gedung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pertemuan dewan eksekutif dalam update COVID-19, di Jenewa, Swiss, 6 April 2021. [Foto: REUTERS/Denis Balibouse/File Photo]

Menurut Van Kerkhove, Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian WHO, telah terdeteksi di seluruh dunia. Transmisinya efisien.

Di beberapa negara yang memiliki sirkulasi Omicron dalam beberapa minggu terakhir, varian sangat menular ini sudah mengambil alih peredaran virus corona, menggantikan Delta.

Pekan lalu, WHO mencatat, total ada hampir 10 juta kasus COVID-19 di dunia. “Itu jumlah kasus (mingguan) tertinggi yang pernah kami lihat hingga saat ini,” ujarnya.

Menurut Van Kerkhove, faktor utama mengapa peningkatan jumlah kasus COVID-19 global yang begitu tajam. Tentu, kemunculan Omicron dan peredaran varian itu, yang menular antarmanusia dengan sangat efisien.

Ada beberapa alasan transmisi Omicron sangat efisien.

Pertama, mutasi yang dimilikinya. Virus bisa menempel pada sel manusia dengan lebih mudah. ​​Ia memiliki mutasi yang memungkinkannya melakukan itu.

Kedua, manusia memiliki apa yang disebut pelarian imun. Ini berarti, orang bisa terinfeksi ulang, baik jika mereka terinfeksi sebelumnya ataupun telah divaksinasi.

Ketiga, replikasi Omicron ada di saluran pernapasan bagian atas manusia, dan itu berbeda dari Delta dan varian lainnya, termasuk strain asli yang ada di saluran pernapasan bagian bawah, di paru-paru.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Rueters]

“Jadi, kombinasi faktor ini memungkinkan virus menyebar lebih mudah,” kata Van Kerkhove.

Hanya, berdasarkan data sejumlah negara dan beberapa penelitian, Van Kerkhove, risiko terkena penyakit parah atau memerlukan rawat inap akibat terpapar varian Omicron lebih kecil dibanding Delta.

“Bukan berarti penyakitnya ringan. Tapi, kalau terinfeksi, kemungkinan perlu rawat inap lebih kecil,” tegas dia.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dewan Imam Global Larang Muslim Hadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing

Afrika Selatan: Rencana Lelang Kunci Sel Penjara Mandela Dihentikan