in ,

WHO: Kasus Omicron Berlipat Ganda Dalam 1,5 Hingga 3 Hari di Daerah Dengan Penyebaran Lokal

“Data keparahan klinis Omicron masih terbatas,” kata WHO.

CakapCakapCakap People! Virus corona varian Omicron telah dilaporkan di 89 negara dan jumlah kasus meningkat dua kali lipat dalam 1,5 hingga tiga hari di daerah dengan penularan komunitas, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu, 18 Desember 2021.

Omicron menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi, tetapi tidak jelas apakah ini karena kemampuan virus menghindari kekebalan, peningkatan penularan yang melekat atau kombinasi keduanya, kata WHO dalam sebuah pembaruan, Reuters melaporkan.

Orang-orang berpose dengan jarum suntik di depan tulisan “OMICRON SARS-COV-2” dalam ilustrasi yang diambil, 11 Desember 2021. [Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi]

Badan tersebut menetapkan Omicron sebagai variant of concern pada 26 November 2021, segera setelah varian itu pertama kali terdeteksi, dan masih banyak yang belum diketahui tentang varian itu, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

“Data keparahan klinis Omicron masih terbatas,” kata WHO.

“Lebih banyak data diperlukan untuk memahami profil keparahan dan bagaimana keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya.”

Orang-orang mengantre untuk menerima vaksin COVID-19 dan dosis booster, saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, di pusat vaksinasi berjalan di Rumah Sakit Saint Thomas di London, Inggris, 15 Desember 2021. [Foto: REUTERS/ Henry Nicolls]

Ia menambahkan bahwa “data yang tersedia masih terbatas, dan tidak ada bukti peer-review, tentang kemanjuran atau efektivitas vaksin hingga saat ini untuk Omicron”.

WHO memperingatkan bahwa dengan kasus yang meningkat begitu cepat, rumah sakit bisa kewalahan di beberapa tempat.

“Rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat, dan mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan banyak sistem perawatan kesehatan menjadi cepat kewalahan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pfizer: Pandemi Tidak Akan Hilang Hingga 2024, Data Vaksin Untuk Anak Usia 2-4 Tahun Tertunda

Studi Denmark: Vaksin COVID-19 Moderna Empat Kali Lebih Mungkin Sebabkan Peradangan Jantung Daripada Pfizer