in ,

WHO Ingatkan Risiko Semprot Disinfektan pada Manusia, Ini Bahayanya!

Penyemprotan cairan disinfektan kepada manusia sedang jadi tren di Indonesia guna mematikan virus corona baru.

CakapCakapCakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kita tentang risiko menyemprotkan disinfektan pada manusia.

Seperti diketahui, penyemprotan cairan disinfektan kepada manusia sedang jadi tren di Indonesia guna mematikan virus corona baru.

Saat ini, banyak tempat umum di sejumlah daerah, seperti bandara dan masjid, yang menyediakan tempat khusus untuk penyemprotan cairan disinfektan kepada orang-orang.

Ilustrasi bilik disinfektan. [Foto: Fransiska Simbolon / Kontan]

Yang sedang tren adalah bilik disinfektan. Cara ini diyakini bisa mematikan virus yang mungkin ada di permukaan pakaian atau badan seseorang. 

Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, penyemprotan itu bukan hal yang mereka sarankan. Melalu laman Instagram resminya, WHO menyatakan bahwa penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh seseorang tidak bisa membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh.

Sebaliknya, penyemprotan tersebut justru bisa merusak pakaian yang orang kenakan. Bahkan, melukai tubuh orang yang menerima tindakan tersebut.

“Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa merusak pakaian atau selaput lendir (seperti mata, mulut),” tulis WHO dalam akun Instagram-nya.

Penggunaan alkohol dan klorin dalam disinfektan memang bisa untuk mensterilkan permukaan suatu benda. Namun, harus di bawah rekomendasi yang tepat.

Informasi serupa juga disampaikan Perwakilan WHO di Indonesia dr. Paranietharan yang mengunggah ulang melalui akun Twitter pribadinya. Dia menandai akun Kementerian Kesehatan, BNPB, Menteri Luar Negeri, Dinas Kesehatan Jakarta, dan lainnya untuk memastikan informasi ini tersampaikan.

“#Indonesia Please do not spray disinfectants on people #COVID19 #CoronaVirusIndonesia, it may be harmful @KemenkesRI @BNPB_Indonesia #JakartaTanggapCorona #Jakarta #LawanCovid19 @kemenkopmk @Menlu_RI @dinkesJKT @WHOIndonesia,” isi tweet yang dr. Paranie unggah pada Minggu, 29 Maret 2020.

Prajurit tentara mengenakan pakaian pelindung menyemprotkan desinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona baru di stasiun kereta Dongdaegu di Daegu, Korea Selatan, Sabtu, 29 Februari 2020. (Foto: Kim Hyun-tai / Yonhap via AP)

Tidak untuk tubuh

Situs resmi COVID-19 milik Pemerintah Indonesia, covid19.go.id, mengatakan, cairan disinfektan efektif untuk membersihkan permukaan benda-benda yang potensial terdapat banyak bakteri dan virus.

Tetapi, cairan disinfektan ini tidak disarankan untuk disemprotkan pada tubuh atau pakaian seseorang.

“Cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda dan bukan pada tubuh atau baju dan tidak akan melindungi Anda dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit,” bunyi keterangan dalam laman resmi tersebut.

Mudah terbakar

Mengutip Guidance Notes on Safe Use of Chemical Disinfectants Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, cairan disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol memiliki risiko jika disemprotkan ke tubuh.

Alkohol merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat api, terutama ketika diterapkan dengan cara disemprotkan. Selain itu, jika mengenai kulit, cairan ini bisa mengiritasi kulit yang terluka.

Lalu, jika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memengaruhi saraf sistem pusat.

Sementara zat klorin merupakan zat beracun. Jika seseorang terpapar klorin dengan konsentrasi tinggi, bisa berakibat fatal.

Apalagi, jika sebuah larutan disinfektan mengandung lebih dari satu jenis zat kimia. Pencampuran zat-zat tersebut bisa menimbulkan bahaya.

KOMPAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

COVID-19: Arab Saudi Karantina Jeddah Setelah Makkah, Riyadh dan Madinah

Bikin Kue Lemper Ketan yang Pulen Yuk, Ini Dia Resepnya!