CakapCakap – Cakap People, beberapa negara sudah mulai membuka gerbang wisatanya bagi pelancong asing. Hal tersebut lantaran vaksin virus corona telah disebarkan pada sebagian besar penduduk di negara tertentu.
Apabila kamu berkeinginan untuk berlibur di tengah pandemi maka kegiatan tersebut sudah bisa dilakukan. Namun selalu berhati-hati dengan kreativitas para penipu yang membungkus modus penipuan dengan label penawaran wisata murah meriah di masa pandemi. Setidaknya ada 3 modus penipuan berbau wisata yang populer di masa pandemi.
1. Situs reservasi palsu
Di masa pandemi seperti sekarang, banyak destinasi wisata yang mengharuskan pengunjung melalui pemesanan tiket secara online. Hal ini untuk mencegah antrean yang panjang sekaligus membatasi fisik antar pengunjung.
Namun hindari asal klik link situs yang belum kamu ketahui kebenarannya. Sebab bisa jadi link itu berisi tautan pencurian data pribadi. Pastikan jika situs web mempunyai HTTPS di URL, cara ini memastikan bila sambungan tersebut aman.
Selain melakukan pemesanan tiket melalui situs resmi tempat wisata, kamu juga bisa memakai jasa pihak ketiga. Namun pilih perusahaan yang terpercaya dan sudah terkenal. Sehingga hasil kerjanya benar-benar nyata.
2. Asuransi dan tes palsu
Kita semua tahu jika pelaku perjalanan baik antar kota maupun negara diwajibkan untuk melakukan tes virus corona, asuransi kesehatan, hingga sertifikat kesehatan digital. Banyak operator wisata yang telah menyediakan paket perjalanan termasuk dua hal itu.
Namun sebagai pelanggan kita juga harus pandai memilih. Pasalnya terkadang harga tes maupun asuransi di luar harga total paket juga dapat jadi lebih murah. Sehingga kamu bisa mengurus sendiri sertifikat kesehatan digital itu karena tak begitu rumit.
Hindari untuk terbuai dengan penawaran murah, sebelum membeli asuransi perjalanan Covid-19 sebaiknya baca syarat dan ketentuan dengan seksama. Kemudian pilih dari perusahaan yang terkemuka.
3. Berlibur gratis
Modus penipuan ini sudah ada selama bertahun-tahun lamanya. Namun di masa pandemi penipu makin kreatif. Kamu mungkin menerima telepon, SMS, email, hingga WhatsApp yang mengklaim jika dirimu memenangkan liburan gratis.
Tetapi hadiah tersebut bisa ditebus dengan mengeluarkan sedikit biaya, entah untuk alasan pajak hingga mengubah tanggal perjalanan. Jika demikian, jangan bertindak gegabah guna melakukan transfer dana.
Sebaiknya lakukan pengecekan di situs, media sosial, maupun kontak layanan pelanggan resmi baik dari hotel, maskapai penerbangan, maupun destinasi wisata yang diklaim dalam ‘diskon tipu-tipu’ tersebut.
Jadi, itulah beberapa modus penipuan di bidang wisata yang perlu Cakap People waspadai. Jangan sampai menjadi korbannya.