CakapCakap – Cakap People! WhatsApp kini menjadi salah satu aplikasi chat yang mendominasi. Pengguna bisa mengirim dan menerima berbagai pesan melalui aplikasi tersebut setiap hari. Namun, jika kamu mendapatkan chat yang mengaku dari pihak WhatsApp, maka kamu harus waspada! Karena hal itu bisa jadi merupakan modus pembajakan.
Kini, para penjahat dunia maya memiliki modus baru untuk menjerat korbannya. Salah satunya dengan mengirim pesan ke korban dengan mengaku dari pihak WhatsApp.
Lalu bagaimana cara mencegahnya?
Modus penipuan dengan mengirim SMS mengatasnamakan WhatsApp ini diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Mabes Polri.
Dalam akun media sosial @ccicpolri disebutkan ini merupakan modus baru dalam pembajakan WhatsApp.
“Para penipu tak pernah kehabisan cara menjerat korbannya, termasuk melalui pesan penipuan yang dikirim dengan SMS. Salah satu bentuk penipuan SMS yaitu mengatasnamakan aplikasi pesan populer, WhatsApp,” jelas Siber Polri, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin, 13 Juni 2022.
Bareskrim menyebutkan pesan itu bukan dari WhatsApp. Namun hanya mengaku berasal dari platform pesan instan populer itu saja.
Pesan itu nampak seperti pengguna memenangkan sesuatu dan mereka akan mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah. SMS juga berisi mengenai cara mendapatkan hadiah tersebut, dengan menekan link yang berada di dalamnya.
Menurut pihak kepolisian, diperkirakan tautan dalam pesan itu adalah jebakan phishing. Ini merupakan metode untuk menipu bertujuan mencuri akun para kobannya.
Polri juga mengingatkan bagi mereka yang menerima pesan itu, untuk tidak menekan link di dalamnya. Serta menegaskan jika SMS bukanlah resmi berasal dari pihak WhatsApp.
“Sebagai tindakan pencegahan, jika kamu menerima pesan tersebut maka sebaiknya jangan meng-klik tautan yang dicantumkan. Mengingat pesan itu tidak dikirimkan langsung oleh pihak WhatsApp, ada kemungkinan tautan akan menjebak konsumen seperti kasus phising yang banyak terjadi,” jelas pihak Polri.
Selain itu, untuk mencegah WhatsApp dibajak tim siber Polri juga memberikan beberapa tips:
– Keluar dari semua perangkat yang tidak kamu kenal dalam daftar WhatsApp Web. Ini akan menghentikan peretasan untuk membaca obrolan.
– Jangan tinggalkan ponsel kamu tanpa pengawasan.
– Kunci semua aplikasi untuk mencegah orang tak dikenal mengakses aplikasi kamu.
– Jangan sambungkan ponsel kamu ke koneksi WiFi yang tidak dikenal.
– Jika WhatsApp kamu diretas, nonaktifkan akun kamu dengan mengirim e-mail ke [email protected]. Akun kamu akan otomatis terhapus jika tidak diakses selama 30 hari.
– Aktifkan verifikasi 2 langkah di bawah pengaturan akun WhatsApp. Ini akan menambahkan lapisan keamanan ekstra pada aplikasi.