CakapCakap – Cakap People! Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, didenda karena tidak mengenakan masker di stasiun layanan yang melanggar perintah pencegahan COVID-19. Demikian dikatakan pihak berwenang pada Selasa, 29 Juni 2021. Barnaby Joyce adalah orang paling berkuasa di negara itu yang dijatuhi denda akibat tidak mematuhi pedoman.
Barnaby Joyce, yang kembali sebagai pemimpin mitra koalisi Nationals seminggu sebelumnya, terlihat oleh seorang anggota masyarakat sedang membayar bahan bakar tanpa memakai masker di daerah pemilihannya sekitar 500 km utara Sydney pada hari Senin, 28 Juni 2021, kata polisi, seperti dikutip Channel News Asia.
Orang yang disebut sebagai Crime Stoppers, menelepon hotline darurat, dan petugas pergi ke stasiun layanan di mana “penyelidikan mengungkapkan seorang pria berusia 54 tahun tidak mengenakan masker wajah saat berada di toko”, kata polisi negara bagian New South Wales dalam sebuah pernyataan.
Joyce, yang tidak disebutkan namanya dalam pernyataan polisi, didenda A$200 (US$151) atau sekitar Rp 2.198.000, karena melanggar ketertiban kesehatan masyarakat dengan tidak mengenakan “penutup wajah yang pas saat berada di area dalam ruangan ritel/tempat bisnis”.
Seorang juru bicara Joyce tidak segera dapat dimintai komentar, tetapi anggota negara yang blak-blakan itu mengonfirmasi insiden itu dalam sebuah wawancara pada hari Senin dengan penyiar kabel milik News Corp Sky News.
Joyce menjelaskan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan ke bandara, menyadari bahwa dia lupa membeli bahan bakar untuk pasangannya, “mengisi mobil dengan bahan bakar, masuk, 30 detik kemudian didenda A$200 karena saya tidak memakai salah satu dari ini (masker),” katanya kepada penyiar, menurut sebuah laporan di surat kabar News Corp.
“Itulah hidup,” tambah Joyce.
Denda itu menambah daftar tokoh masyarakat yang kuat yang telah menerima denda karena melanggar aturan pedoman COVID-19.
Pada April 2020, Menteri Seni New South Wales mengundurkan diri setelah didenda A $ 1.000 karena melanggar perintah tinggal di rumah pada hari-hari awal tanggapan anti-coronavirus di negara itu.