Wajib Tahu! Ada 10 Pesawat Asing yang Membantu Pemulihan Palu

CakapCakap – Palu dan Donggala yang minggu lalu mengalami keterpurukan akibat gempa dan tsunami hingga alami kerugian berat, saat ini mulai muncul kembali dengan kebangkitannya. Memang bencana alam yang terjadi hanya hitungan detik ini, namun ratusan bahkan ribuan bangunan rusak, harta benda tersapu tsunami, dan jumlah korban jiwa hampir mendekati 2000 orang, Cakap People.

Mungkin butuh waktu bagi Palu dan Donggala bangkit kembali. Tetapi sejak bencana yang terjadi, pemerintah pusat dan daerah, NGO, relawan, dan simpatisan berjuang untuk mengembalikan Palu seperti semula. Aksi yang dilakukan mulai dari mengevakuasi korban meninggal, korban yang masih hidup tetapi tertimpa reruntuhan, membawa pasokan BBM, memperbaiki jaringan listrik dan telekomunikasi, dapur umum, membawa donasi makanan, pakaian, hingga trauma healing.

Fakta menarik yang juga perlu diketahui, seminggu gempa Palu dan Donggala telah terlewat, puluhan negara sahabat memberikan simpati bahkan bantuan langsung kepada Indonesia yang sedang berupaya memulihkan Palu Donggala. Salah satu yang paling menarik adalah 10 pesawat yang dikerahkan untuk membantu penanganan bencana ini, dan kesemuanya berasal dari luar negeri. Pesawat asing ini mendapatkan tugas untuk berfokus pada percepatan evakuasi korban dan pendistribusian logistik ke lokasi bencana.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 10 pesawat asing yang ikut ambil bagian di tanggap bencana ini adalah C-130 Singapura (2 unit), A-400 Malaysia (1 unit), C-130 RSAF (1 unit), C-17 India AF (1 unit). Lalu C-130 India AF (1 unit), C-130 Australia (1 unit), C-130 Selandia Baru (1 unit), dan A-400 TUDM (1 unit). Selain 10 pesawat tersebut, ada juga 17 pesawat dalam negeri lainnya yang juga dikerahkan untuk operasi lapangan.

Dalam penanggulangan bencana Palu dan Donggala ini, pemerintah telah menetapkan bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai pangkalan pusat untuk koordinasi, evakuasi, dan distribusi logistik. Bandara ini sekarang beroperasi selama 24 jam penuh untuk memenuhi kebutuhan tanggap bencana. Saat ini, prioritas pekerjaan yang dilakukan adalah melanjutkan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.

Selain itu ada penanganan medis, penyediaan rumah sakit lapangan, serta penanganan jenazah. Secara bersamaan, proses percepatan pemulihan infrastruktur, yakni jalan, bandara, listrik, telekomunikasi, dan pasokan BBM juga terus dilakukan secara maraton. Tentunya semua bantuan tersebut begitu berarti bagi korban di Palu Donggala, Cakap People. [ED/YN]