CakapCakap – Cakap People! Pihak berwenang China menyarankan orang untuk tidak bepergian ke dan keluar dari Wuhan, di mana kota ini adalah pusat wabah virus baru yang telah menewaskan sejumlah orang.
Mereka yang tinggal di Wuhan, kota dengan penduduk 11 juta orang ini juga sudah diimbau untuk menghindari keramaian dan meminimalkan pertemuan publik.
Virus baru ini telah menyebar dari Wuhan ke beberapa provinsi di Cina, serta AS, Thailand dan Korea Selatan. Hingga saat ini, dilaporkan ada 440 kasus orang yang terinfeksi dan 9 orang meninggal dunia. Virus ini dilaporkan berasal dari pasar makanan laut yang “melakukan transaksi ilegal hewan liar”.
“Pada dasarnya, jangan pergi ke Wuhan. Dan orang-orang di Wuhan tolong jangan meninggalkan kota,” kata Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Li Bin dalam salah satu briefing publik pertama sejak awal wabah ini merebak, seperti dikutip dari BBC, Rabu, 22 Januari 2020.
Pejabat berwenang juga mengakui bahwa negara itu sekarang berada pada “tahap paling kritis” pencegahan dan kontrol. China sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa penularan virus ini terjadi antarmanusia.
Virus yang dikenal juga sebagai 2019-nCoV ini diketahui sebagai jenis baru coronavirus yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia.
Tanda-tanda infeksi virus ini termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas.
Apa yang terbaru tentang wabah virus ini?
Li mengatakan ada bukti bahwa penyakit itu “sebagian besar ditularkan melalui saluran pernapasan”. Namun China masih belum dapat memastikan sumber pasti dari virus tersebut.
“Meskipun rute transmisi virus belum sepenuhnya dipahami, ada kemungkinan mutasi virus dan risiko penyebaran epidemi lebih lanjut,” kata Li.
Dia juga menambahkan bahwa ada 2.197 orang yang diketahui telah melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi virus tersebut.
Tidak ada penyebar yang super — seorang pasien yang telah menularkan virus ke lebih dari 10 orang — telah ditemukan sejauh ini.
Setidaknya 15 petugas medis di Wuhan, mereka yang melakukan kontak dengan pasien, diketahui telah terinfeksi virus ini.
Seberapa cepat penyebaran virus ini?
Tidak ada cara pasti untuk mengetahui tetapi kemungkinan akan diperburuk oleh jutaan orang di seluruh China yang bepergian di dalam negeri untuk liburan selama seminggu di Tahun Baru Imlek. Ribuan orang juga bepergian ke luar negeri.
Negara mana saja yang telah melaporkan kasus virus baru ini?
Ada beberapa kasus global virus ini: tiga kasus di Thailand, satu di Korea, satu di Jepang, satu di Taiwan dan satu di AS.
Pada hari Rabu, kota Makau juga melaporkan kasus virus pertama yang dikonfirmasi. Pasien dikatakan sebagai seorang pengusaha wanita yang tiba dari Wuhan pada akhir pekan.
Pihak berwenang di banyak tempat, termasuk Australia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Jepang telah meningkatkan pemeriksaan penumpang udara dari Wuhan. Pemerintah AS pekan lalu mengumumkan langkah serupa di bandara di San Francisco, Los Angeles dan New York.
Di Australia, seorang pria yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan ditempatkan dalam isolasi dan sedang menjalani tes. China adalah sumber wisatawan terbesar ke Australia, dengan lebih dari satu juta orang berkunjung tahun lalu.
Apakah jumlahnya akurat?
Para ahli mengatakan mungkin ada banyak kasus tidak terdeteksi, dengan laporan oleh Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London menunjukkan kemungkinan ada lebih dari 1.700 infeksi.
Namun, Fu dari Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok mengatakan angka-angka yang diprediksi oleh penelitian itu “tidak sejalan dengan apa yang kita lihat dalam kenyataan”.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu akan mempertimbangkan untuk mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat internasional atas virus tersebut — seperti yang terjadi pada flu babi dan Ebola.
Jika status darurat virus itu diberlakukan, maka ini akan dilihat sebagai seruan mendesak untuk tanggapan internasional yang terkoordinasi.