in ,

Virus Corona: Beijing Minta Warga Jalani Karantina 14 Hari Sepulang Berlibur, Jika Menolak Bakal Dihukum

Lebih dari 20 juta orang diketahui tinggal di Beijing

CakapCakapCakap People! Beijing telah memerintahkan setiap orang yang telah kembali ke ibu kota China itu sepulangnya mereka dari liburan Imlek untuk mengkarantina diri selama 14 hari. Warga diminta untuk melakukan “karantina sendiri di rumah atau pergi ke pusat observasi yang telah ditunjuk sebagai tempat untuk karantina”.

Dilansir dari The Guardian, Sabtu, 15 Februari 2020, langkah tersebut ditempuh Beijing sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona, di mana jumlah korban tewas di China sejak wabah itu terjadi telah mencapai lebih dari 1.500 orang.

Wisatawan di stasiun kereta di Yichang, China, sekitar 200 mil dari Wuhan. Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari Sabtu, 25 Januari 2020menandai musim perjalanan tersibuk di kawasan ini | Foto: CHINATOPIX via Associated Press.

Pada hari Sabtu, 15 Februari 2020, Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengatakan sebanyak 2.641 kasus baru dikonfirmasi dalam waktu 24 jam sebelumnya, menjadikan jumlah total yang terinfeksi yang dikonfirmasi di seluruh daratan China menjadi 66.492. Ada juga 143 kematian dalam waktu 24 jam hingga tengah malam pada hari Jumat, 14 Februari 2020, dengan total kematian akibat virus corona kini menjadi 1.523 orang.

Surat kabar resmi Beijing Daily mengatakan orang-orang yang tidak mematuhi perintah pemerintah untuk mengkarantina diri mereka sekembalinya dari liburan akan dihukum. Tetapi tidak dijelaskan bagaimana hukuman itu akan diberlakukan, atau apakah pembatasan akan berlaku untuk non-warga atau orang asing yang datang dari luar negeri.

“Mulai sekarang, semua orang yang telah kembali ke Beijing harus tinggal di rumah atau berada di pusat karantina yang telah ditunjuk kelompok selama 14 hari setelah tiba,” kata Kelompok Kerja Pencegahan Virus Beijing dalam pemberitahuan yang dikeluarkan pada hari Jumat, 14 Februari 2020, yang dikutip oleh Beijing Daily.

“Mereka yang menolak untuk karantina di rumah atau terpusat dan tindakan pencegahan dan pengendalian lainnya akan dimintai pertanggungjawaban di bawah hukum,” katanya.

Ratusan juta orang Tiongkok menuju ke kota asal mereka untuk Tahun Baru Imlek, tetapi banyak pelancong tampaknya tidak terpengaruh oleh virus misterius itu | Foto: AFP / Hector Retamal

Seperti diketahui sebelumnya, liburan Imlek diperpanjang tahun ini untuk membantu mengatasi wabah virus corona yang telah dinamakan COVID-19 ini.

Lebih dari 20 juta orang diketahui tinggal di Beijing.

Seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional Liang Wannian mengatakan pada konferensi pers bahwa pemerintah akan terus berusaha mencegah penyebaran virus corona di kota Wuhan di provinsi Hubei — pusat wabah itu. Komisi tersebut fokus untuk menurunkan tingkat kematian dan mengurangi tingkat infeksi, kata Liang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tak Susah Dirawat, 3 Tanaman Ini Bisa Hidup Tanpa Sinar Matahari loh!

‘Golden Mics’, Ajang Penghargaan ‘Oscar’ untuk Industri Podcast Bakal Digelar Awal 2021