in ,

Viral Lulusan UI Keluhkan Gaji Rp 8 Juta, Inilah Kata Direktur Coca-Cola

Ada hal-hal yang tak bisa dinilai dengan uang dalam dunia kerja.

CakapCakapCakap People! Bagi sebagian orang yang membutuhkan pengalaman kerja, apalagi baru saja lulus kuliah, besaran gaji biasanya takkan menjadi soal saat baru akan memulai sebuah perjalanan karir. Namun, bagi sebagian orang lainnya, besaran gaji tetap penting meski baru saja lulus kuliah.

Masih hangat dalam perbincangan beberapa waktu lalu di media sosial mengenai sebuah unggahan Instagram Story dari akun  yang mengaku sebagai alumni Universitas Indonesia (UI).

Dalam unggahan Insta Story yang viral dan tersebar, alumni UI tersebut menolak gaji sebesar Rp8 juta yang ditawarkan sebagai pekerja pemula atau fresh graduate. Dia menganggap gaji Rp8 juta tidak layak bagi lulusan UI.

Direktur Public Affairs, Communications & Sustainibility Coca-Cola Amatil Indonesia Lucia Karina. (ANTARA News/Ida Nurcahyani)

Menanggapi hal itu, Direktur Public Affairs, Communications & Sustainibility Coca-Cola Amatil Indonesia Lucia Karina mengatakan ada hal-hal yang sebenarnya tak bisa dinilai dengan uang dalam dunia kerja, dan sebaiknya para pekerja pemula tidak mengambil jalan pintas dalam proses pembelajaran hidup.

“Milenial itu suka lupa bahwa ada hal yang tak bisa dibeli dengan uang, yakni pengalaman dan kebijaksanaan. Misalnya jika seseorang memiliki pengalaman pernah jatuh terpuruk atau bisa dari mendengar pengalaman hidup orang lain, maka jangan ambil shortcut,” kata Lucia kepada Antara.

Luci yang senang berkegiatan sosial termasuk menjadi relawan Tsunami Aceh pada 2005 hingga 2006 itu juga mengatakan sebaiknya hidup dipenuhi dengan berbagi hal-hal yang positif alih-alih dihabiskan dengan mengeluh.

“Saya percaya orang akan lebih banyak mendapatkan hal baik dari orang lain, semakin banyak kita berbagi energi positif maka kita akan mendapat energi positif juga,” kata ibu dua anak yang aktif menjadi penulis di Majalah Kuncung saat SMP itu.

Coca-Cola Amatil Indonesia baru-baru ini menyabet penghargaan sebagai tempat bekerja terbaik se-Asia versi HR Asia.

Lucia mengatakan, kunci sebuah perusahaan bisa sangat dicintai karyawannya adalah dengan meminimalisir jarak antara atasan dan bawahan.

“Kita berusaha mencipatkan suasana kerja yang kekeluargaan. Prinsipnya, pimpinan bukanlah pimpinan tapi orang yang harus melayani tim. Jadi itu mungkin yang membuat karyawan merasa kantor adalah rumah kedua. Lagipula kalau ada rasa takut pada atasan kan susah untuk mikir,” kata Lucia yang berasal dari keluarga Angkatan Laut tersebut.

Selain itu, penghargaan terhadap karyawan juga menjadi kunci keberhasilan sebuah perusahaan.

“Kita menganggap karyawan adalah aset utama perusahaan dan karyawan adalah pemegang saham terbesar perusahaan sehingga kami beri kesempatan mereka berkembang lewat pelatihan-pelatihan dan mengutamakan promosi jabatan dari internal serta memperbanyak kegiatan engagement dengan karyawan sehingga karyawan jadi senang,” katanya.

KANTOR BERITA ANTARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Wow! Jakarta-Surabaya Bakal Bisa Ditempuh 5,5 Jam dengan Kereta Cepat, Kapan?

Luar Biasa! Remaja 16 Tahun Berhasil Raih Hadiah Rp 42 M Berkat Main Game