in ,

Vaksin COVID-19 Moderna Dapat Izin Penggunaan Darurat di AS, Kedua Setelah Pfizer

Moderna mengatakan akan mengajukan lisensi penuh di AS pada 2021.

CakapCakapCakap People! Vaksin COVID-19 Moderna pada hari Jumat, 18 Desember 2020, akhirnya menjadi yang kedua menerima izin atau otorisasi penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS. Otorisasi ini diberikan saat negara itu mencatat jumlah kematian COVID-19 yang mengejutkan dengan total lebih dari 307.000 nyawa hilang.

Reuters melaporkan, FDA mengumumkan otorisasi ini sehari setelah panel ahli dari luar badan tersebut mendukung penggunaan vaksin tersebut dan seminggu setelah FDA mengesahkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer dan mitranya BioNTech dari Jerman.

Vaksin Pfizer-BioNTech telah disuntikan kepada ribuan petugas kesehatan AS minggu ini dalam peluncuran besar-besaran secara nasional. Suntikan vaksn Moderna diharapkan dimulai dalam beberapa hari mendatang untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

FOTO FILE: Sebuah papan nama menandai markas Moderna Therapeutics, yang mengembangkan vaksin COVID-19, di Cambridge, Massachusetts, AS, 18 Mei 2020. [Foto: REUTERS / Brian Snyder]

“Dengan ketersediaan dua vaksin sekarang untuk pencegahan COVID-19, FDA telah mengambil langkah penting lainnya dalam memerangi pandemi global yang menyebabkan banyak sekali rawat inap dan kematian di Amerika Serikat setiap hari,” kata Komisaris FDA Stephen M. Hahn, MD, dalam keterangannya.

Kecepatan pengembangan vaksin adalah keberhasilan ilmiah yang menakjubkan, meskipun ada beberapa keraguan di antara masyarakat.

Moderna mengatakan akan mengajukan lisensi penuh di AS pada 2021.

Keputusan FDA ini menandai otorisasi peraturan pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi teknologi messenger RNA-nya, terbukti hampir 95% efektif mencegah COVID-19 tanpa masalah keamanan yang serius. Proses pengembangan vaksin itu kurang dari setahun setelah kasus COVID-19 pertama diidentifikasi di Amerika Serikat.

Vaksin COVID-19 Moderna yang dikembangkan dalam kemitraan dengan National Institutes of Health itu memiliki efek samping yang relatif kecil termasuk nyeri di sekitar tempat suntikan dan pembengkakan.

Perusahaan bioteknologi itu telah bekerja dengan pemerintah AS untuk mempersiapkan distribusi 5,9 juta suntikan pada awal akhir pekan ini.

Vaksin Moderna diharapkan dapat digunakan di lokasi yang lebih sulit dijangkau, seperti rumah sakit pedesaan. Vaksin Moderna ini harus disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, tetapi tidak memerlukan suhu ultra-dingin seperti vaksin Pfizer-BioNTech.

Setelah dicairkan, vaksin Moderna dapat disimpan pada suhu lemari es biasa. Vaksin ini diberikan dalam dua kali suntikan dengan jarak 28 hari untuk mendapatkan hasilnya.

Logo Moderna dan Pfizer. [Foto via thestar.com]

Di antara kedua vaksin tersebut, Amerika Serikat mengharapkan 40 juta dosis sebelum akhir tahun, cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, karena keduanya memerlukan dua suntikan.

Moderna mengatakan akan memberikan sekitar 20 juta dosis kepada pemerintah AS tahun ini dan diharapkan memberikan antara 100 juta dan 125 juta secara global pada kuartal pertama tahun depan, dengan 85-100 juta di antaranya untuk Amerika Serikat.

Moderna memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menyediakan total 200 juta dosis hingga akhir Juni 2021.

Meski sudah ada dua vaksin yang sangat efektif, praktik seperti jarak sosial dan memakai masker masih akan diperlukan selama berbulan-bulan mendatang sebelum cukup banyak orang yang diinokulasi untuk mengekang penularan virus dan akhirnya mengakhiri pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gak Cuma Kopi Hitam, Ternyata 4 Makanan Ini juga Sebabkan Insomnia

AS Kembali Blacklist Lusinan Perusahaan China di Minggu-minggu Terakhir Masa Jabatan Donald Trump