in ,

Vaksin COVID-19 Buatan Malaysia Diharapkan Siap pada 2024

Dr Tahir mengatakan dia berharap vaksin COVID-19 Malaysia akan sesuai dengan kualitas yang diproduksi di luar negeri.

CakapCakapCakap People! Vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di Malaysia diharapkan siap pada 2024, dan juga sedang dirancang sebagai booster shot. Demikian disampaikan direktur Institute for Medical Research (IMR) Tahir Aris.

“Mereka yang divaksinasi lengkap mungkin memerlukan suntikan booster agar tetap terlindungi, dan mereka bahkan mungkin membutuhkannya setiap tahun,” kata Dr Tahir kepada surat kabar The Star selama tur di laboratorium IMR di Setia Alam, seperti yang dikutip The Straits Times.

“Langkah seperti itu penting untuk melanjutkan pertahanan kita melawan virus corona. Malaysia seharusnya tidak bergantung sepenuhnya pada pasokan vaksin impor.”

Ia mengatakan vaksin itu juga memperhitungkan tentang Variant Of Interest seperti strain Delta yang sangat menular.

“Kami berharap vaksin ini akan efektif melawan varian yang muncul ini,” tambahnya.

Staf laboratorium bekerja dengan sampel vaksin di Institut Penelitian Medis di Setia Alam. FOTO: THE STAR/ASIA NEWS NETWORK

Dr Tahir mengatakan kemajuan proyek telah positif dan inactivated vaccines (vaksin yang tidak aktif) ini akan menjalani uji pra-klinis yang melibatkan hewan pada bulan Agustus di fasilitas Institut Penelitian Hewan di Ipoh, Perak.

“Tes akan memakan waktu sekitar enam bulan sebelum kita dapat melanjutkan uji klinis yang melibatkan manusia tahun depan,” katanya. “Kami berharap vaksin sudah siap pada 2024.”

IMR yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia sedang menggarap dua jenis vaksin COVID-19: satu menggunakan teknologi mRNA dan yang lainnya menggunakan pendekatan inactivated vaccines.

Lembaga ini bekerja sama dengan para ahli dari Universiti Putra Malaysia dan Institut Penelitian Hewan, yang berada di bawah Departemen Layanan Hewan.

Apakah nantinya dalam penggunaannya akan membutuhkan satu atau dua dosis, baru akan diketahui pada tahap pengembangan selanjutnya.

Dr Tahir mengatakan dia berharap vaksin COVID-19 Malaysia akan sesuai dengan kualitas yang diproduksi di luar negeri.

Inisiatif untuk mengembangkan vaksin COVID-19 bukan hanya untuk pandemi saat ini saja, karena akan mempersiapkan Malaysia jika terjadi wabah di masa depan, katanya. “Kita juga perlu mengembangkan peneliti muda di bidang ini untuk kemaslahatan bangsa.”

Dilaporkan bahwa anggaran sebesar RM3,1 juta telah disetujui untuk pengembangan vaksin COVID-19 untuk penelitian laboratorium dan hewan saja. Dana tambahan diperlukan untuk mendanai studi pra-klinis dan klinis.

Institut ini menggunakan teknologi mRNA dan pendekatan inactivated vaccines. FOTO: THE STAR/ASIA NEWS NETWORK

Malaysia sudah memberikan 217.807 dosis vaksin COVID-19 pada Sabtu, 3 Juli 2021, dengan 141.140 orang menerima dosis pertama vaksin mereka sementara 76.667 lainnya menyelesaikan inokulasi mereka, kata Komite Khusus Pasokan Vaksin COVID-19.

Dalam postingan di Twitter pada Minggu,Juni 2021, Komite mengatakan bahwa total sebanyak 8.800.700 dosis vaksin COVID-19 telah diberikan sejak program nasional dimulai.

Hingga saat ini, 6.261.014 orang, atau 19,2 persen dari mereka yang memenuhi syarat, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Sebanyak 2.539.686 orang, atau 7,8 persen dari mereka yang memenuhi syarat, telah diberi dua dosis vaksin dan menyelesaikan inokulasi mereka hingga saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Panic Buying Susu Beruang karena Diklaim Obati Covid-19, Begini Tanggapan IDI

Setidaknya 31 Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat Militer di Filipina Selatan