in ,

Utang Pemerintah Era Jokowi Kini Tembus di Angka Rp 6.074 Triliun

Pemerintah mengklaim jika desifit APBN masih terjaga

CakapCakap – Cakap People, pemerintah mengalami defisit APBN yang terbilang besar. Kondisi tersebut kemudian berdampak pada kenaikan utang pemerintah yang makin membengkak. Bahkan di akhir Desember 2020 lalu, utang pemerintah sudah menembus angka Rp 6,074,56 triliun.

Posisi utang tersebut naik cukup signifikan dibanding akhir tahun 2019. Dalam kurun waktu satu tahun, utang Indonesia sudah bertambah hingga Rp 1.296,56 triliun dari akhir Desember 2019 yang tercatat di kisaran Rp 4.778 triliun.

Kemenkeu mengklaim jika utang pemerintah masih terjaga. Gambar via menpan.go.id

Menurut APBN Kita 2021 yang dirilis oleh pihak Kementerian Keuangan, pemerintah mengklaim jika defisit APBN masih terjaga.

Terutama dengan dipenuhinya pembiayaan utang tahun 2020 sebagai alat pengungkit untuk mencukupi kebutuhan penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Posisi utang pemerintah di level Rp 6.074,56 triliun dan rasio utang pemerintah pada PDB sebesar 38,68 persen.

Komposisi utang pemerintah diklaim tetap terjaga dalam batas tertentu sebagai bentuk pengendalian risiko oleh Kementerian Keuangan. Sekaligus menjaga keseimbangan ekonomi makro yang di atur dalam UU No. 17/2003 tentang batasan maksimal rasio utang pemerintah adalah 60%.

“Belanja pemerintah pusat tahun 2020 lebih tinggi dari tahun lalu. Ini menunjukkan APBN berusaha bekerja luar biasa dan harus kita jaga ke depan,” terang Sri Mulyani dikutip dari Kompas.

Ia juga menambahkan jika hal tersebut menjadi desain konsolidasi, namun tetap mendukung perekonomian supaya segera pulih. Sri Mulyani juga menjelaskan jika seiring dengan kebijakan umum serta strategi pengelolaan utang, pemerintah akan tetap berusaha melakukan kemandirian pembiayaan.

Utang negara melejit demi penanganan covid-19 dan upaya PEN. Gambar via kompas.com

Hal tersebut ditunjukkan dari komposisi utang pemerintah pusat yang makin didominasi utang dalam bentuk SBN sampai akhir Desember 2020 lalu yang mencapai 85,96% dari total komposisi utang.

Sedangkan dari sisi mata uang, utang pemerintah pusat makin didominasi utang dalam mata uang Rupiah, yakni mencapai 66,47% dari total komposisi utang di akhir Desember 2020.

Sehingga dominasi mata uang Rupiah tersebut seiring dengan kebijakan pengelolaan utang yang lebih mengutamakan sumber domestik serta pemakaian valas sebagai ornamen pelengkap guna mendukung pengelolaan risiko utang valas.

Selain itu pada penghujung 2020 lalu, Japan Credit Rating (JCR) juga mengonfirmasi jika peringkat kredit Indonesia pada peringkat BBB+ dengan outlook yang stabil Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kasus Virus Corona di Filipina Capai 500.000 di Tengah Perjuangan Mendapatkan Vaksin

Inilah 5 Desain Ruang Keluarga Estetik yang Cocok untuk Rumah Minimalis Pasangan Muda