CakapCakap – Cakap People! Mudah lupa identik dengan usai senja. Kondisi ini bisa jadi karena berkurangnya fungsi hipokampus atau bagian otak untuk mengingat. Tapi, ada kalanya seseorang menjadi mudah lupa kendati usianya masih muda. Lalu, Apa penyebab mudah lupa usia muda ini?
Mungkin kamu sering lupa meletakkan barang, lupa mengingat nama orang yang baru kamu temui, atau lupa bahwa kamu memiliki jadwal pertemuan. Lupa adalah hal alami dan wajar. Menurut penelitian, otak hanya mampu mengingat 7 informasi dalam jangka pendek kurang dari 30 detik. Tetapi, jika terlalu mudah lupa di usia 20 hingga 30-an, mungkin kamu perlu mempertimbangkan kembali kesehatan kamu secara keseluruhan.
Penyebab Sering Lupa di Usia Muda
Berikut beberapa alasan yang bisa menyebabkan mudah lupa di usia muda, dirangkum dari berbagai sumber:
1. Kurang tidur
Dikutip dari Firstpost, kurang tidur bisa dengan mudah menyebabkan perubahan suasana hati dan kecemasan. Suasana hati yang tidak baik dan cemas mempengaruhi ingatan menjadi buruk. Kurang tidur juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan diabetes, yang mana dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini membatasi aliran darah otak sehingga mempengaruhi kemampuan mengingat.
2. Hipotiroidisme
Ketika kelenjar tiroid berhenti melepaskan jumlah hormon tiroid yang dibutuhkan dalam tubuh, maka terjadilah hipotiroidisme. Orang dengan hipotiroidisme yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati bisa mengalami masalah memori dan kesulitan berkonsentrasi. Alasannya, hipotiroidisme ternyata menyebabkan penurunan ukuran hipokampus. Kondisi ini bisa menjadi sebab mudah lupa di usia muda.
3. Demensia dini
Mengutip Mayo Clinic, penyebab seseorang mudah lupa adalah demensia. Kondisi ini ditandai dengan penurunan fungsi otak seperti hilangnya kemampuan mengingat dan daya pikir. Umumnya terjadi pada usia senja, namun dapat pula terjadi pada usia muda, disebut dimensia dini. Demensia biasanya dimulai secara bertahap, memburuk dari waktu ke waktu dan mengganggu kemampuan seseorang dalam pekerjaan, interaksi sosial dan hubungan.
4. Stres, cemas, dan depresi
Melansir everydayhealth.com, direktur Pusat Perawatan Memori dan Alzheimer di Johns Hopkins Medicine, Constantine Lyketsos mengatakan stres dan kecemasan yang signifikan bisa menyebabkan masalah perhatian dan memori. Klaim ini sejalan penelitian yang diterbitkan pada Mei 2022 di Frontiers in Psychiatry. Masalah ini umumnya terjadi pada orang yang mengalami tekanan atau tidak dapat tidur nyenyak.
5. Mengonsumsi obat-obatan
Menurut American Association of Retired Persons, beberapa jenis obat bisa mempengaruhi memori. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau AS memperingatkan bahwa obat penurun kolesterol, yang dikenal sebagai statin, bisa sedikit meningkatkan risiko efek samping kognitif yang dapat dibalik, termasuk kehilangan memori dan kebingungan.
Adapun jenis obat-obatan yang bisa menyebabkan mudah lupa yaitu obat anti-kecemasan antidepresan, antihistamin, obat anti kejang, obat tekanan darah, obat penghilang rasa sakit tertentu, obat penurun kolesterol, obat diabetes, obat untuk mengobati penyakit Parkinson, dan obat tidur.
6. Defisiensi nutrisi
Menurut Klinik Cleveland, defisiensi atau kekurangan nutrisi tertentu bisa menyebabkan mudah lupa di usia muda. Salah satu penyebab mudah lupa adalah kurangnya asupan vitamin B12. Vitamin ini penting untuk fungsi saraf normal. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan kebingungan dan bahkan demensia. Berdasarkan National Institutes of Health, orang dewasa membutuhkan sekitar 2,4 mikrogram vitamin B12 per harinya. Nutrisi ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi produk susu, daging, dan ikan.
7. Masalah pada otak
Kondisi lain yang dapat menyebabkan masalah mudah lupa di usia muda meliputi infeksi otak, cedera otak, dan tumor otak. Infeksi parah di sekitar otak, terutama jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah ingatan. Misalnya, beberapa orang dengan COVID-19 yang lama telah melaporkan kehilangan ingatan setelah infeksi.
Menurut Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke AS, cedera otak ringan bisa menyebabkan kebingungan dan masalah dengan memori serta konsentrasi. Selain itu, tumor otak dapat mempengaruhi kemampuan mengingat seseorang menurut National Brain Tumor Society. Selain itu, perawatan untuk tumor otak, seperti operasi otak, kemoterapi, atau terapi radiasi, juga dapat memengaruhi daya ingat pasien.