CakapCakap – Cakap People! Kasus virus corona (COVID-19) kembali dilaporkan mengalami peningkatan hari ini oleh pemerintah. Sudah sekitar tiga bulan berlangsung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, namun jumlah kasus ini belum menunjukkan tanda perlambatan di Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis oleh pemerintah, jumlah kasus hari ini Jumat, 29 Mei 2020, hingga pukul 12.00 WIB, bertambah sebanyak 678 orang sehingga total menjadi 25.216 orang yang positif terinfeksi COVID-19 di Tanah Air.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan penambahan 678 kasus positif pada Jumat, 29 Mei, bukan gambaran keseluruhan wilayah Indonesia. Ada beberapa provinsi yang mulai melandai dan mengalami penurunan lebih dari 50 persen selama dua pekan sejak puncak kasus.
“Kasus tidak merata di 34 provinsi. Lima yang terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Papua, dan Sulawesi Selatan,” kata Yurianto, dalam jumpa pers di Graha BNPB di Jakarta, Jumat, 25 Mei 2020.
Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh naik sebanyak 252 menjadi 6.492 orang. Sedangkan angka kematian masih bertambah 24 sehingga total 1.520 orang meninggal akibat terinfeksi COVID-19.
Orang dalam pemantauan (ODP) yang masih dipantau 49.212 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih diawasi 12.499 orang.
Pemerintah telah melakukan pemeriksaan spesimen dengan menggunakan metode tes cepat maupun PCR 300.545 spesimen terhadap 205.165 orang dengan konfirmasi positif 25.216 orang dan negatif 179.949 orang.
Yurianto mengatakan cukup banyak provinsi yang tidak ditemukan kasus positif, yaitu Aceh, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.
DKI Jakarta mengalami penambahan 125 kasus yang berasal dari pekerja migran yang kembali ke Tanah Air. Penambahan kasus tersebut bukan gambaran kasus secara kewilayahan di DKI Jakarta.
“Secara wilayah, DKI Jakarta cukup stabil,” tuturnya.
Provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua adalah Jawa Timur dengan 101 kasus, disusul Kalimantan Selatan dengan 74 kasus, Papua 56 kasus, dan Sulawesi Selatan 41 kasus.