CakapCakap – Cakap People! Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia hari ini kembali mengalami rekor lonjakan tertinggi sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.
Berdasarkan data yang dirilis oleh pemerintah hari Rabu, 20 Mei 2020, ada tambahan sebanyak 693 kasus baru sehingga total menjadi 19.189 orang yang dinyatakan terinfeksi COVID-19. Jumlah tambahan ini melampaui kenaikan harian 689 pasien baru pada 13 Mei lalu.
Selain itu, terdapat tambahan 21 pasien yang meninggal dunia, menjadikan total angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.242 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh juga meningkat 108 menjadi 4.575 orang.
“Total uji spesimen secara akumulatif mencapai 211.883. Termasuk real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler.” kata juru bicara nasional penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.
Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) kembali bertambah menjadi 44.703 orang. Sedangkan angka pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirilis hari ini juga naik jadi 11.705 orang.
“Ini gambaran bahwa upaya perlindungan diri belum berjalan dengan baik,” kata Yurianto.
Diungkapkannya juga bahwa seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten dan kota yang terdampak sebanyak 391 atau bertambah satu kabupaten atau kota dari hari sebelumnya.
Penambahan kasus positif COVID-19 terbanyak terjadi di Jawa Barat, yaitu 176 orang positif. Sementara untuk penambahan kasus meninggal terbanyak terjadi di Jawa Timur, yakni enam orang dan penambahan pasien sembuh terbanyak di Provinsi Sumatera Barat, yakni 28 pasien.
Secara kumulatif, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus positif, sembuh, dan meninggal terbanyak, yaitu 6.236 kasus positif COVID-19, sebanyak 1.329 orang sembuh dan 472 orang meninggal.
Sementara itu, Jawa Timur berada di posisi kedua setelah DKI Jakarta, sebagai provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak dengan jumlah kasus positif sebanyak 2.496 orang.
Tentang perkembangan data tersebut, baik penambahan data positif, ODP maupun PDP, Yurianto mengatakan rantai penularan COVID-19 hingga hari ini masih berlangsung .
Ia juga mengungkapkan bahwa upaya melindungi diri masih belum berjalan baik mengingat masih banyak orang yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak dan tidak menghindari kerumunan.