CakapCakap – Cakap People! Seperti yang kita saksikan, Korea Selatan telah melaporkan nol infeksi lokal untuk pertama kalinya sejak 75 hari (meskipun ada empat kasus impor).
Berikut adalah review kembali bagaimana Korea Selatan berubah dari hotspot menjadi sukses mengendalikan virus corona, melansir BBC, Kamis, 30 April 2020:
20 Januari – kasus pertama dikonfirmasi positif COVID-19 dilaporkan, adalah seorang wanita China
4 Februari – Korea Selatan mulai menolak masuknya orang asing yang bepergian dari provinsi Hubei di Chins – pusat penyebaran penyakit tersebut
18 Februari – Korea Selatan mengkonfirmasi kasusnya yang ke-31 – seorang anggota organisasi keagamaan Shincheonji yang menghadiri pertemuan gereja besar. Ketika negara itu menguji virus corona dalam jumlah besar anggota gereja, ada lonjakan besar dalam jumlah kasus
24 Februari – 15 negara memberlakukan pembatasan perjalanan ke dan dari Korea Selatan
29 Februari – puncak total harian di Korea Selatan mencapai 909 orang yang terinfeksi
2 Maret – pada tanggal ini lebih dari 4.200 kasus dikonfirmasi positif COVID-19 dengan sekitar 60% di antaranya berasal dari klaster gereja
Maret – meskipun menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia, Korea Selatan dipuji karena pendekatan agresifnya dalam pengujian dan pelacakan kontak
15 April – di tengah pandemi, Korea Selatan mengadakan pemilu
22 April – ketika kasus stabil ke level infeksi harian satu digit kasus, pemerintah mengatakan akan mulai mencabut pembatasan
30 April – Korea Selatan melaporkan tidak ada infeksi lokal baru untuk pertama kalinya sejak 15 Februari
Cakap People! Seperti diketahui sebelumnya, ketika Korea Selatan mulai melihat jumlah kasus meningkat pesat dan mengkhawatirkan saat itu, telah dilaporkan oleh The Guardian, bahwa Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, kemudia secara resmi menempatkan seluruh negara itu dalam status “siaga merah” pada hari Minggu, 23 Februari 2020.
Langkah tersebut diambil saat itu setelah Korea Selatan melaporkan kematian kelima dan infeksi COVID-19 secara resmi melonjak melampaui 700 kasus dalam rentang satu minggu.
Dilaporkan ketika itu bahwa sebagian besar kasus COVID-19 berasal dari kota Daegu, dan lebih dari separuh kasus yang dikonfirmasi terkait dengan asosiasi agama lokal yang dikenal sebagai Gereja Yesus Shincheonji.
Saat ini, Korea Selatan memiliki total kasus tercatat sebanyak 10.765, dan sementara beberapa pembatasan akan dilonggarkan — pejabat memperingatkan kemungkinan gelombang kedua virus corona.
Kini, untuk pertama kalinya sejak 15 Februari lalu, Korea Selatan telah melaporkan tidak adanya kasus COVID-19 masyarakat lokal hari ini, Kamis, 30 April 2020.
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Menilik Jawa Barat, Provinsi Pertama yang akan Terapkan PSBB Provinsi - CakapCakap
Pingback:Cabut Lockdown Terlalu Cepat, Sejumlah Negara Ini Sekarang Hadapi Gelombang Kedua COVID-19 - CakapCakap