CakapCakap – Cakap People! Universitas Cambridge di Inggris menjadi salah satu yang pertama di dunia yang mengumumkan bahwa seluruh kegiatan kuliah akan disampaikan secara online hingga tahun akademik berikutnya karena wabah virus corona. Hal itu disampaikan pada hari Rabu, 20 Mei 2020.
Salah satu universitas ternama dunia itu telah menutup kampus sejak Maret 2020, setelah Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown untuk mengekang penyebaran COVID-19.
Pihak kampus memutuskan untuk terus mengadakan kuliah secara online hingga musim panas 2021.
“Semua kuliah umum atau kuliah yang melibatkan banyak mahasiswa, tidak akan dilakukan secara tatap muka tetapi akan dilakukan secara daring,” kata Senior Pro-Vice-Chancellor for Education Universitas Cambridge, Graham Virgo,melansir Reuters, Kamis, 21 Mei 2020.
Meski begitu, untuk beberapa kelas dalam kelompok kecil masih memungkinkan untuk dilakukan secara tatap muka langsung. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Ini tidak akan terasa seperti kursus online karena akan ada proses belajar langsung diantaranya,” kata Virgo.
Pihak universitas juga mengatakan keputusan itu dapat ditinjau ulang, tergantung pada pedoman resmi pemerintah tentang penanganan virus corona.
Kepala Eksekutif Universitas Inggris Nicola Dandridge mengatakan langkah Cambridge menjadi keputusan perdana di antara kampus-kampus Inggris lainnya.
Ia mengatakan universitas masih dapat membebankan biaya kuliah penuh sebesar 9.250 pound sterling atau sekitar Rp 166 juta selama mereka mempertahankan standar tinggi pengajaran daring.
Namun ia menekankan mahasiswa perlu mengetahui pendidikan apa yang akan ditawarkan kampus sebelum akhirnya perkuliahan dimulai.
https://www.instagram.com/p/B8Wot7mAyN6/?igshid=mje6qgyctu2f
Sementara itu di Amerika Serikat (AS), California State University juga telah memutuskan untuk menjalankan perkuliahan secara online selama musim gugur karena khawatir dengan gelombang kedua infeksi COVID-19.
Langkah ini juga menjadi keputusan pertama di antara kampus lain di AS.
Sekedar diketahui, Amerika Serikat saat ini masih menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia, dengan mencatatkan kasus lebih dari 1.5 juta orang yang terinfeksi. Sedangkan Inggris memiliki lebih dari 248 ribu kasus positif saat artikel ini diturunkan.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Harvard Sebut Virus Corona Menyebar di China Sejak Agustus, Begini Respon China dan Para Ilmuwan - CakapCakap