Rumah salah seorang WNI di Pulau Sebatik yang terbelah dalam wilayah 2 negara, Indonesia dan Malaysia. Via republika.co.id
in ,

Unik! Deretan Rumah Sederhana Ini Terbelah dalam Wilayah 2 Negara

CakapCakap – Perbatasan dua negara, Indonesia dan Malaysia bisa ditemukan di banyak pulau, jauh lebih banyak dibandingkan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini yang hanya di pulau Papua dan perbatasan Indonesia dengan Timor Leste di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Cakap People mungkin sudah beberapa kali pula mendengar atau membaca kisah orang-orang Indonesia yang setiap hari terpaksa harus melintasi perbatasan dengan Malaysia untuk menjalani aktivitas mereka.

Rumah salah seorang WNI di Pulau Sebatik yang terbelah dalam wilayah 2 negara, Indonesia dan Malaysia. Via republika.co.id

Ada pula kisa menarik, rumah-rumah warga negara Indonesia (WNI) yang terbelah dalam wilayah dua negara tepat di perbatasan Indonesia-Malaysia. Rumah-rumah itu berada di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang merupakan tapal batas Indonesia dan Malaysia di pulau Sebatik. “Saya warga Indonesia. Sebenarnya tanah belakang rumah saya ini punya tetangga Malaysia yang sudah kenal dekat. Bagian dapur dibolehkan sama tetangga untuk dibangun, dia baik tapi sekarang sudah meninggal,” cerita Mangapara dilansir oleh Republika.co.id.

Rumah milik Mangapara yang sudah menetap di sana selama sekitar 20 tahun itu hanya salah satu saja. Rumah dengan warna merah-putih itu terbagi dua oleh batas negara, di mana ruang tamu dan tempat tidurnya ada di wilayah Indonesia, sementara halaman rumah belakang, dapur dan WC-nya masuk wilayah Malaysia. Pulau Sebatik sendiri memang menjadi perbatasan Indonesia-Malaysia, di mana wilayah utaranya masuk dalam wilayah Malaysia sedang bagian selatan jadi wilayah Indonesia.

Tapal batas Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Via ukaskus.blogspot.com

Hal menarik lainnya, WNI di daerah itu pun biasanya memilih untuk berbelanja ke Tawau di Malaysia yang harus menyeberang dengan speedboat, karena jauh lebih dekat dibanding ke Nunukan. “Lebih jauh ke Nunukan daripada ke Tawau dan barang-barang juga lebih lengkap di Tawau,” cerita WNI bernama Hariadi dikutip dari laman Detik.com. Mereka pun lebih sering menggunakan mata uang Ringgit dibanding Rupiah, karena lebih mudah menggunakannya ketika harus berbelanja ke Tawau.

“Mayoritas disini Ringgit, soalnya barang-barang disini dari Malaysia. Selain itu, warga di sini (Pulau Sebatik) lebih senang menggunakan Ringgit, karena lebih mudah untuk membeli barang-barang dari Malaysia,” ucap pria itu menambahkan ceritanya. Nah, Cakap People mau datang ke Pulau Sebatik?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Membanggakan! 2 Ilmuwan Indonesia Raih Bintang Jasa Kaisar Jepang

Pengguna Aplikasi Kebugaran? Lakukan Ini untuk Jaga Motivasi Olahraga