CakapCakap – AIDS merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Seperti yang Cakap People ketahui, penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV ini ditularkan melalui kontak seksual, transfusi darah, jarum suntik, dan antara ibu dan bayi. Penderitanya bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak dan remaja. Bahkan, menurut Data Darurat Anak Internasional PBB, AIDS membunuh 76 remaja di seluruh dunia setiap hari dan sekitar 360 ribu orang anak-anak dan remaja akan meninggal pada tahun 2030 mendatang, kecuali ada tindakan mendesak diambil.
“Laporan ini membuatnya jelas, tanpa keraguan, bahwa dunia berada pada luar jalur ketika datang untuk mengakhiri AIDS di kalangan anak-anak dan remaja pada tahun 2030,” ucap Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore tentang komitmen internasional untuk mengakhiri epidemi sebagai ancaman kesehatan masyarakat hanya dalam satu dekade, dilansir oleh laman Okezone.com belum lama ini.
Direktur Kesehatan Anak dan Remaja di Wits Reproductive Health and HIV Institute, Dr Lee Fairlie mengatakan bahwa mengobati HIV pada masa remaja sangat menantang dan merupakan satu tahap kehidupan di mana kepatuhan memburuk. “Ada banyak kerumitan, gaya hidup anak-anak yang sibuk dengan sekolah dan olahraga, dan kadang-kadang mencoba untuk bisa menyesuaikan antiretroviral adalah tantangan,” ungkapnya. Terkadang anak muda, terutama mereka yang menganggur atau menghadapi masalah sosial ekonomi di rumah, berjuang untuk mendapatkan perawatan sendiri.
Sementara itu, di Indonesia sendiri pada tahun 2017 lalu jumlah penderita HIV/AIDS pada kalangan anak-anak ternyata naik 4 persen dari jumlah tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2016 jumlahnya adalah 14 persen, maka kini jumlahnya mencapai 18 persen, seperti dilansir News.Rakyatku.com. Kebanyakan orang berpikir jika peningkatan angka jumlah penderita HIV ini disebabkan oleh semakin maraknya gaya hidup bebas. Padahal, kebanyakan anak penderita HIV ternyata adalah keturunan dari orang tua yang juga mengidap HIV sebelum mereka lahir. Sehingga mereka pun hanya korban.
Anak-anak dengan HIV juga rentan terkena diskriminasi dengan dikucilkan dari pergaulan mereka. Kasihan ya, Cakap People!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Heboh! Denmark Habiskan 169 M untuk Masalah Babi Hutan – Cakap Cakap