CakapCakap – Cakap People! Menteri Pertahanan Ukraina Sergey Marchenko mengungkap negaranya menggelontorkan dana 130 miliar hyrvnia (Rp 52 triliun) hanya dalam tempo sebulan untuk kebutuhan militer saja. Dalam pertemuan di European Business Association (EBA) pada Rabu, 28 Maret 2023, Marchenko mengungkap revenue Ukraina per bulan hanya 80 miliar hyrvnia (Rp 33 triliun).
“Yang menjadi prioritas adalah menciptakan kondisi – kondisi agar bisa mendanai militer,” kata Marchenko, seperti dikutip RT.com.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Ketua Parlemen Ukraina Verkhovnaya Rada mengadopsi sebuah undang-undang untuk meningkatkan anggaran pengeluaran bidang pertahanan sampai lebih dari USD 14.6 miliar (Rp 219 triliun).
Perdana Menteri Ukraina Denis Shmygal sebelumnya secara spesifik mengungkap rapat kabinet telah mengajukan proposal untuk mengalokasikan dana tambahan agar bisa mendanai pengeluaran militer Ukraina dan membeli peralatan tempur.
Menurut Shmygal, uang tambahan tersebut diharapkan bisa diperoleh dari bantuan mitra-mitra Ukraina dari negara-negara Barat. Anggaran pengeluaran Ukraina 2023 sudah disahkan pada akhir November 2022.
Dalam anggaran pengeluaran itu, parlemen Ukraina menyisihkan lebih dari satu triliun hyrvnia (Rp 466 triliun) untuk mendanai militer negara tersebut dan keamanan nasional. Jumlah itu, 43 persen dari total anggaran pengeluaran Ukraina atau sekitar 18.2 persen dari GDP negara tersebut.
Pada tahun ini, anggaran pengeluaran Ukraina diperkirakan akan defisit sebesar USD 38 miliar (Rp 571 triliun). Pemerintah Ukraina berencana menutupi kekurangan pendanaan itu menggunakan bantuan asing.
Pada bulan lalu, Amerika Serikat mengumumkan pengucuran dana bantuan tambahan untuk Ukraina sebesar USD 12 miliar (Rp 180 triliun). Dari jumlah tersebut, bantuan USD 2 miliar dalam bentuk paket senjata dan USD 10 miliar dalam bentuk pendanaan untuk sektor energi dan menutupi anggaran pengeluaran Pemerintah Ukraina.
Menurut Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, pihaknya telah mengucurkan dana hampir USD 50 miliar (Rp 751 triliun) untuk membantu Ukraina sejak tahun lalu. Sebagian besar bantuan pendanaan itu khusus untuk senjata.