CakapCakap – Cakap People! Meskipun menjadi salah satu pemimpin Amerika Serikat yang memilih untuk melepaskan gaji presiden mereka, tetapi Donald Trump dilaporkan telah menghasilkan sebanyak 1,6 miliar dolar AS atau Rp 22,55 triliun selama waktunya di Gedung Putih.
Mantan Presiden AS itu diketahui menyumbangkan gaji kuartalannya ke berbagai lembaga pemerintah yang berbeda, tetapi anggapan bahwa dia tidak mendapatkan apa-apa selama menjadi presiden sama sekali tidak benar, melansir Unilad.co.uk, Selasa, 23 Februari 2021.
Selama empat tahun menjabat sebagai presiden, Trump memperoleh sebanyak 1,6 miliar dolar AS, menurut laporan Citizens for Responsibility and Ethics di Washington (CREW).
Organisasi itu meninjau pengungkapan keuangan pria berusia 74 tahun itu dan menghitung bahwa Trump mengungkapkan setidaknya menghasilkan 1.613.583.013 dolar AS pendapatan dari Trump Organization dan usaha keuangan lainnya.
Pada akhir yang lebih tinggi dari perhitungan grup, Trump mengungkapkan pendapatan 1.790.614.202 dolar AS, namun dokumennya tidak jelas ketika menyangkut aset tertentu, termasuk yang diduga memiliki pendapatan tahunan ‘lebih dari 5.000.000 dolar AS’.
Ketika menghitung keuangan pribadi Trump, itu bisa sangat membingungkan, karena pendapatan yang dilaporkan dari bisnis tidak selalu mencerminkan jumlah yang dia ambil untuk dirinya sendiri, mengingat ada sejumlah orang lain yang terlibat dalam bisnis tersebut.
Mayoritas pendapatan yang tercatat berasal dari beberapa aset Trump yang paling terkenal, termasuk The Trump International Hotel di Washington DC, resor Palm Springs Mar-a-Lago miliknya, serta lapangan golfnya di Doral di Florida, Bedminster di New Jersey, dan Trump National di Virginia.
Bersama-sama, aset-aset tersebut telah menghasilkan lebih dari 620 juta dolar AS selama empat tahun Trump menjabat sebagai Presiden AS, namun pendapatan memang turun drastis selama tahun terakhir masa kepresidenannya, karena dampak pandemi virus corona yang sedang berlangsung terhadap pariwisata.
Setelah penyelidikan tersebut, CREW berpendapat bahwa Trump mengarahkan banyak bisnis pemerintah ke aset-aset itu dan telah mengisyaratkan bahwa hal itu dapat memengaruhi aliran pendapatannya sekarang ketika dia tidak lagi dalam posisi berkuasa.
Laporan itu muncul ketika Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa Trump akan dipaksa untuk menyerahkan catatan pajaknya kepada pengacara distrik Manhattan.
Tim Trump telah berjuang untuk merahasiakan catatan tersebut sejak Oktober 2019, ketika Cyrus Vance Jr memintanya sebagai bagian dari penyelidikan kriminal.
Trump juga telah dituduh tidak membayar pajak penghasilan selama 10 tahun dari 15 tahun terakhir, ia hanya membayar 750 dolar AS dalam pajak federal pada tahun 2017, menurut laporan The New York Times. Trump membantah klaim tersebut.
*Kurs 1 dolar AS = Rp 14.092