Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Indonesia melaporkan kasus harian virus corona terendah dalam lebih dari dua bulan pada hari Senin, 2 November 2020, ketika penurunan yang stabil dalam infeksi baru terus berlanjut.
Tetapi lonjakan kasus di Jakarta yang merupakan rumah bagi 25 persen dari keseluruhan kasus secara nasional, menimbulkan kekhawatiran bahwa penghitungan nasional bisa melonjak kapan saja.
Indonesia telah menambah 2.618 kasus baru dalam 24 jam terakhir menjadi total 415.402 pada hari Senin, menurut data terakhir dari Kementerian Kesehatan RI.
Rata-rata tujuh hari telah menurun selama 11 hari berturut-turut, sementara jumlah pasien yang pulih telah mengalahkan jumlah kasus baru selama lima hari berturut-turut.
Perkembangan ini memangkas jumlah total kasus aktif virus corona menjadi 55.792 pada hari Senin, menurun lebih dari 10.000 dari tiga minggu lalu.
Angka kematian telah melampaui 14.000 orang pada hari Senin, setelah bertambah sebanyak 101 pasien COVID-19 meninggal dalam periode 24 jam.
Jakarta mencatat 1.024 kasus baru virus corona. Ini merupakan pertama kalinya dalam sembilan hari jumlah satu hari mencapai empat digit. Ibu kota negara ini memiliki total 107.229 kasus, termasuk 2.288 kematian per Senin.
Lonjakan itu terjadi hanya sehari setelah melaporkan infeksi harian terendah dalam lebih dari 70 hari.
Jakarta memiliki kasus dua kali lebih banyak daripada di Jawa Timur, yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua dan jumlah kematian COVID-19 tertinggi.
Jawa Timur menambahkan 284 kasus lagi pada hari Senin, sehingga total 53.002, termasuk 3.799 kematian. Angka ini telah dikalahkan oleh Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang masing-masing menduduki peringkat ketiga dan keempat, dalam hal keseluruhan kasus.
Jabar memiliki total 36.924 kasus, setelah menambahkan 341 kasus baru, lebih banyak dari hari sebelumnya. Jawa Tengah berada di urutan berikutnya dengan total 34.618 kasus dan 1.764 kematian, jumlah kematian tertinggi ketiga setelah Jawa Timur dan Jakarta.
Virus ini masih menyebar dengan cepat di Sumatera Barat, yang melaporkan 178 kasus baru pada hari Senin, sehingga totalnya menjadi 14.940. Provinsi ini menyusul Riau di tempat keenam dari provinsi yang terkena dampak terparah.
Riau, yang mengalami lonjakan dramatis dalam kasus baru bulan Oktober lalu, hanya menambah 42 kasus baru dalam dua hari terakhir, sehingga jumlah total kasus menjadi 14.841.
Sebagian besar hotspot lain juga melaporkan angka harian dua digit, sedangkan Sulawesi Selatan yang menempati peringkat kelima dengan total 18.372 kasus hanya melaporkan dua digit kasus dalam sehari.
Kalimantan Timur mendaftarkan 86 kasus baru sehingga totalnya menjadi 14.345 sementara Sumatera Utara menambahkan 79 lagi menjadi 13.277 kasus.
Kalimantan Selatan, satu-satunya provinsi di sepuluh besar dengan jalur yang jelas menuju perataan kurva, melaporkan hanya 12 kasus baru sehingga totalnya menjadi 11.893 per Senin, melansir Jakarta Globe.
