CakapCakap – Cakap People! Penurunan yang stabil dalam kasus baru virus corona dalam beberapa minggu terakhir mungkin menunjukkan bahwa Indonesia telah melewati puncaknya, meskipun belum ada konfirmasi dari otoritas kesehatan.
Melansir Jakarta Globe, laju pertumbuhan total bulanan mencapai level terendah di bulan Oktober sementara rata-rata tujuh hari telah menurun dari lebih dari 4.300 kasus di akhir September menjadi hanya sekitar 3.300 pada hari Minggu, 1 November 2020, ini merupakan rata-rata kasus mingguan terendah sejak 10 September.
Selain itu, persentase kasus aktif telah menurun secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
Indonesia telah mencatat 2.696 kasus dalam 24 jam terakhir, total satu hari terendah dalam lebih dari dua bulan, sehingga total negara menjadi 412.784.
Jumlah kasus aktif mencapai 56.899 hinggga hari Minggu, 1 November 2020, mewakili hanya 13,8 persen dari keseluruhan kasus. Tiga pekan lalu, Indonesia mencatat sekitar 65.000 kasus aktif.
Untuk hari keempat berturut-turut, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh atau dipulangkan telah mengalahkan jumlah kasus baru. Hampir total 342.000 pasien COVID-19 telah pulih sejak wabah dimulai, terhitung 82,8 persen dari keseluruhan kasus.
Virus ini telah membunuh 13.943 orang di Indonesia hingga hari Minggu, 1 November 2020, menempatkan tingkat kematian pada 3,4 persen dari keseluruhan kasus. Ada tambahan sebanyak 74 kematian akibat virus korona pada hari Minggu, ini adalah jumlah kematian harian terendah sejak 13 September.
Penurunan di Jakarta
Tren penurunan dalam kasus baru sebagian besar disebabkan oleh penurunan jumlah kasus di Jakarta, rumah bagi lebih dari 25 persen kasus secara nasional.
Ibu kota negara ini hanya mencatat 608 kasus dalam periode 24 jam pada hari Minggu, ini merupakan total harian terendah sejak 22 Agustus. Ini juga adalah untuk hari kedelapan berturut-turut jumlah kasus harian telah turun di bawah 1.000.
Jakarta memiliki total 106.205 kasus hingga hari Minggu, 62 persen di antaranya terjadi pada periode September-Oktober ketika kasus baru di kota tersebut memuncak dengan rata-rata lebih dari 1.000 kasus. Dengan 2.270 kematian akibat COVID-19, Jakarta memiliki tingkat kematian terendah dibandingkan dengan keseluruhan kasus.
Jawa Timur berada di urutan kedua dengan total 52.718 kasus, termasuk 3.776 kematian hingga hari Minggu. Provinsi ini memiliki rasio kasus aktif terendah dibandingkan kasus yang dilaporkan, tetapi berada di puncak tingkat kematian nasional dengan 7,2 persen dari keseluruhan kasus.
Lonjakan kasus melambat di Jawa Timur tetapi jumlah harian tidak pernah kurang dari 200 kasus per hari sejak 1 September.
Jawa Barat melaporkan jumlah kasus harian terendah dalam tiga minggu, yaitu dengan menambahkan 245 kasus baru pada hari Minggu, sehingga total menjadi 36.583. Provinsi dengan populasi 50 juta jiwa ini memiliki rata-rata kasus baru tertinggi kedua setelah Jakarta dan sudah menambahkan lebih dari 14.000 kasus di bulan Oktober saja.
Lonjakan kasus baru berlanjut di Jawa Tengah dengan 458 kasus lagi, sehari setelah mencapai 617 kasus baru, sehingga total provinsi menjadi 34.370, termasuk 1.756 kematian.
Sulawesi Selatan hanya melaporkan 25 kasus baru pada hari Minggu, 1 November 2020, ini merupakan hari keempat berturut-turut jumlah kasus harian di Sulsel di bawah 50 kasus per hari. Total jumlah kasus kini menjadi 18.370. Meskipun terjadi penurunan yang stabil dalam kasus-kasus baru, provinsi ini tetap berada di lima teratas provinsi yang terkena dampak terburuk terutama karena terkena virus yang parah sejak awal wabah dimulai.
Peningkatan di Sumatera Barat
Di antara hotspot lainnya, hanya Sumatera Barat dan Kalimantan Timur yang mencatat kasus harian tiga digit.
Sumatera Barat menambahkan 225 kasus baru pada hari Minggu, sehingga total 14.762 dan berada dalam jarak yang sangat dekat untuk menyalip Riau di tempat keenam.
Kalimantan Timur mencatat 168 kasus baru pada hari Minggu, sehingga totalnya menjadi 14.259.
Riau melaporkan hanya 31 kasus pada hari Minggu, sehingga total kasus menjadi 14.830. Provinsi kaya minyak ini terakhir kali melaporkan angka harian dua digit adalah pada 1 September.
Sumatera Barat saat ini memiliki jumlah kasus aktif tertinggi, yaitu sebanyak 3.983, sedangkan tetangganya Riau memiliki 3.159 kasus aktif.
Bahkan Kalimantan Timur memiliki kasus aktif lebih banyak dari Jawa Timur. Kalimantan mencatat 2.522 kasus aktif, sementara Jawa Timur memiliki 2.241 kasus aktif.