Kabar mengejutkan datang dari seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Matombura, Bone, Kabupaten Muna. Ibu rumah tangga tersebut tak menyangka jika jerat listrik yang dibuatnya justru salah sasaran. Usai melilitkan kabel tanpa pelindung di kebunnya beberapa minggu yang lalu, kabel beraliran listrik tersebut justru tidak mengenai babi yang diasarnya.
Ternyata lilitan kabel tersebut mengenai bocah bernama Afdar (8) dan membuat bocah tersebut akhirnya tewas karena tersetrum aliran listrik dari kabel tersebut. Kejadian tewasnya bocah tersebut terjadi pada Minggu 1 April 2018 sekitar pukul 17.30 WITA. Ternyata bocah yang menjadi korban kabel listrik tersebut tak lain adalah cucu dari ibu rumah tangga yang memasang kabel tersebut.
Tewasnya Afdar akibat sengatan listrik diduga karena tidak mampu bertahan akibat aliran listrik yang bertegangan tinggi. Sehingga mengakibatkan bocah tersebut akhirnya tewas di tempat. Bahkan kondisinya sudah menghitam saat ditemukan oleh keluarganya. Sebelum jasad Afdar ditemukan, pihak keluarga mengira jika Afdar tidak pulang ke rumah.
Kemudian pihak keluarga terus mencari keberadaan Afdar di sekeliling rumah. Tetapi sungguh kaget ternyata Afdar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di samping pagar. Berdasarkan keterangan dari Wa Ode Mode (42) yang tak lain adalah pemilik kebun sekaligus yang memasang kabel tersebut mengaku bahwa kebun miliknya kerap dirusak oleh monyet dan babi.
Selain itu, wanita pemilik kebun tersebut juga mengaku bahwa selama ini tanaman kebunnya sudah dirusak mulai dari tanaman jagung, pisang dan ubi kayu. Tetapi wanita tersebut memiliki dua anak perempuan sehingga tak mungkin jika harus diberi tugas untuk menjaga kebun.
Alias selaku Kepala Desa Matombura menyatakan bahwa luas kebun Wa Ode Molo sekitar setengah hectare. Sementara suami wanita tersebut bekerja sebagai seorang PNS, tetapi tugasnya di ibu kota kabupaten yang berjarak sekitar 70 kilometer dari kampungnya. Sehingga membuat Wa Ode Molo hanya tinggal bersama seorang anaknya. Pasalnya, satu orang anaknya yang lain tengah berkuliah di Kendari.
Berdasarkan hasil pemantauan di lokasi kejadian ternyata kabel yang di pasang tersebut menyelip di antara rumput yang tumbuh di dekat pagar. Hari yang sudah gelap membuat Afdar kala itu tidak bisa melihat dengan jelas jika terdapat kabel di antara rerumputan tersebut.
Sebetulnya sejak tahun 2014 yang lalu pihak kepolisian sudah melarang untuk memasang jerat babi. Tetapi berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh AKP Wahab selaku Kapolsek Bone ternyata masih saja ada warga yang memasang jerat babi karena dengan alasan banyaknya babi yang merusak tanaman mereka.
Sebetulnya kejadian ini sempat melalui proses hukum bagi pelaku tetapi ternyata pihak keluarga korban mau berdamai sehingga bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi pihak kepolisian setempat tetap akan terus memberikan peringatan bagi masyarakat agar tidak memasang jerat babi untuk mencegah adanya korban kembali berjatuhan.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!