CakapCakap – PSSI ‘menyesalkan tindakan suporter Arema’ dan Kemenpora janjikan ‘evaluasi keamanan’ setelah tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu, 1 Oktober 2022. Korban meninggal dunia kini mencapai 129 orang.
“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut,” tulis Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan melalui keterangan resmi di situsnya.
PSSI, sebutnya, “langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang”, selain juga “mendukung kepolisian untuk menyelidiki kasus ini”.
Karena tragedi ini, kompetisi Liga 1 2022/2023 dihentikan selama sepekan dan Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi, sebut Iriawan.
Di hari yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berjanji akan mengevaluasi kondisi keamanan dalam pertandingan sepakbola dan mempertimbangkan laga digelar tanpa penonton, seperti dilaporkan Reuters.
“Ini harus diinvestigasi, tak bisa dibiarkan, dan harus menjadi yang terakhir,” kata Menpora Amali kepada Kompas TV dalam program Breaking News.
“Ini sangat memprihatinkan kita semua. Kita turut berduka cita atas musibah ini, di tengah kita sedang mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan sepak bola yang bahkan untuk tingkat dunia,” kata dia.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu pagi, 2 Oktober 2022, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.
Beberapa jam kemudian, jumlah korban meninggal dunia dinyatakan bertambah menjadi 129 orang.
“Dua di antaranya adalah anggota Polri,” kata Nico sebagaimana dilaporkan kantor berita Antara.
Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
Seorang saksi mata, Dwi, kepada Kompas menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa kelam itu.
Dwi mengaku melihat banyak orang terinjak-injak usai gas air mata ditembakkan polisi ke arah tribun penonton.
“Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata,” ujarnya, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Stadion Kanjuruhan menjadi tuan rumah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-20233 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Namun, gol Sho Yamamoto pada menit ke-51, memastikan Arema kalah di hadapan Persebaya dengan skor 2-3.
Hasil pertandingan derbi Jatim ini ternyata tidak bisa diterima sebagian pendukung Arema FC dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Mereka berhamburan masuk ke lapangan dengan meloncati pagar, sebagaimana dilaporkan Kompas.com.
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.
Petugas pun melepaskan gas air mata.
“Karena gas air mata itu, mereka pergi ke luar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen,” katanya, seperti dikutip kantor berita Antara.
Keluarga besar Persebaya turut berdukacita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya
Tidak ada satupun nyawa yang sepadan dengan sepak bolaAlfatihah untuk para korban
Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan🥀
— Official Persebaya (@persebayaupdate) October 1, 2022
Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
“Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang,” kata Sanusi.
Akibat insiden ini, kompetisi Liga 1 dihentikan untuk sementara selama sepekan.
https://twitter.com/PSSI/status/1576295085855023104?s=20&t=M8k-USjQWGQcv_VTq6gl0g