CakapCakap – Cakap People, apa rasanya jika rumah kamu berada di tengah jalan tol dan satu-satunya bangunan yang ada di sana? Rasanya hal ini tidak mungkin terjadi, tetapi kenyataannya di Tiongkok, ada sebuah rumah paku yang ada di tengah jalan raya tetap berdiri.
Pembangunan jalan raya hingga tol memang akan membutuhkan banyak lahan, termasuk melakukan pembebasan lahan kepada pemilik bangunan di sekitarnya. Namun, pembebasan ini biasanya akan menemukan jalan alot. Bahkan ada saja beberapa orang yang menolak penggusuran rumah yang sudah dihuni selama bertahun-tahun.
Hal ini jugalah yang dialami oleh seorang warga Tiongkok bernama Liang. Sang pemilik rumah ini ada di Kota Guangzhou, Provinsi Gaungdong, Tiongkok. Rumahnya yang seluas 40 meter persegi berada di tengah jalan raya antara jalur jembatan Haizhuyong.
“Kamu pikir lingkungan ini buruk, tapi saya merasa tenang, bebas, menyenangkan dan nyaman,” kata Liang, melansir Liputan6 dari Oddity Central, Senin (10/8/2020).
Bukan tanpa alasan dirinya mengatakan hal tersebut. Pasalnya, menurut pengakuan Liang, dirinya menolak pindah karena pemerintah tidak berhasil memberikannya pengganti di lokasi ideal. Liang justru akan ditawari flat yang letaknya di dekat kamar mayat.
Sementara itu, menurut laporan South China Morning Post Hong Kong, pemerintah sebenarnya telah mengajukan beberapa tawaran kepada Liang, tetapi semuanya ditolak. Salah satu penawaran tersebut yakni berupa dua flat beserta kompensasi 1,3 juta yuan atau setara dengan Rp2 miliar.
Bahkan ada dugaan bahwa wanita bermarga Liang tersebut meminta empat flat dan uang kompensasi sebesar 2 juta yuan atau setara Rp4 miliar. Liang adalah satu-satunya orang yang tidak berhasil dipindahkan. Sebelum jalan tol dibangun, sebenarnya ada 47 pemilik rumah dan 7 perusahaan yang ada di kawasan tersebut. Jika Liang menolak, yang lainnya sudah menerima tawaran pemerintah dan pindah.
Meski kesepakatan gagal dengan Liang, hal itu tidak menjadi soal. Kenyataannya tol tetap dibangun dengan mengubah proyek aslinya karena ada satu rumah yang tidak dibongkar. Meski begitu kabarnya, pihak pemerintah masih tetap melanjutkan upaya negosiasi dengan pemilik rumah paku tersebut.
Di Tiongkok sendiri istilah rumah paku bukan hal yang baru. Bangunan yang terselip di antara jalan raya bukan hal aneh di Negeri Tirai Bambu dan dikenal dengan sebutan dingzihu (rumah paku). Hal ini biasanya karena sang pemilik bangunan menolak kompensasi yang ditawarkan pemerintah maupun pengembang.
Melansir dari Pikiran Rakyat, sebenarnya sudah 10 tahun hingga 2020 ini sang pemilik rumah satu lantai tersebut dibujuk untuk menjualnya kepada pemerintah, namun sang penghuni justru bergeming. Karena kompromi tak berhasil, maka jadilah jembatan jalan raya terbelah dan mengurung sebuah hunian mungil milik Liang.
Potret pemandangan rumah Liang yang berada di tengah jalan tersebut pada akhirnya juga viral di dunia maya. Tak heran banyak mengundang komentar dari netizen. Lantas, apa pendapat Cakap People nih?