in

Tinjauan Psikologi, Apakah Obrolan Porno Baik untuk Suatu Hubungan Dewasa?

Sexting merupakan pengiriman pesan, foto, atau video yang mengandung unsur sensual atau seksual.

CakapCakap Cakap People! Sejak kemunculan media sosial, fenomena sexting atau dikenal juga obrolan porno, telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang dewasa.

Apa itu Sexting?

Sexting merupakan pengiriman pesan, foto, atau video yang mengandung unsur sensual atau seksual. Sexting kerap dilakukan untuk membangkitkan gairah antara pengirim dan penerima.

Tinjauan Psikologi, Apakah Obrolan Porno Baik untuk Suatu Hubungan Dewasa?
Ilustrasi

Pada aktivitas sexting terdapat dua bentuk pesan, yaitu pesan verbal dan nonverbal. Sebagai pesan verbal, aktivitas sexting diwujudkan dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang bernada seksual.

Sementara sexting dalam bentuk nonverbal diwujudkan dalam bentuk emoticon, video, foto, dan gambar atau stiker yang juga bernada seksual.

Namun, ada beberapa poin penting yang harus diingat jika kamu memilih untuk melakukan obrolan menjurus porno dalam hubungan.

Pastikan bahwa kamu dan pasangan adalah orang dewasa yang melebihi usia 18 tahun, karena mengirim atau menerima materi yang mengandung unsur sensual atau seksual dari seorang minor, bahkan jika Anda juga masih di bawah usia 18 tahun, ilegal.

Penting untuk memiliki batasan yang jelas tentang bagaimana pesan-pesan yang bersifat seksual eksplisit akan digunakan, dihapus, dan dibagikan (atau tidak). Dalam hubungan yang sehat, komunikasi terbuka tentang preferensi dan batasan sangat penting.
Studi Mengenai Sexting

Dilansir dari Psychology Today, dalam studi yang dilakukan oleh Jonathon Beckmeyer, 484 orang dewasa muda yang berada dalam hubungan romantis diwawancarai untuk memahami bagaimana pengalaman sexting mereka memengaruhi hubungan mereka.

Studi ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah orang dewasa yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengirimkan (53%) atau menerima (52%) pesan sexting dari pasangan mereka.

Persentase orang yang tidak melakukan sexting jauh lebih kecil (42%), namun mereka menginginkannya (4,8%) atau memiliki pasangan yang menginginkannya (5,8%).

Menurut Beckmeyer, sexting dapat berperan berbeda tergantung pada jenis hubungan. Saat sexting terjadi dalam konteks hubungan romantis yang serius atau antara suami dan istri, hasilnya lebih mungkin positif.

Ketika sexting terjadi dalam hubungan yang lebih kasual atau dengan kenalan yang kurang akrab, risiko penyalahgunaan materi tersebut lebih tinggi dan manfaatnya bisa berkurang.

Namun, tidak ada aturan yang mengharuskan pasangan untuk melakukan obrolan porno atau dikenal sexting. Keberhasilan hubungan dewasa sangat bergantung pada apa yang nyaman dan sesuai bagi kedua pihak.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Resep Udang Goreng Tepung Saus Asam Manis, Cocok untuk Santap Siang

Resep Udang Goreng Tepung Saus Asam Manis, Cocok untuk Santap Siang

Resep Puding Pisang, Dessert Klasik Khas Amerika

Resep Puding Pisang, Dessert Klasik Khas Amerika