in ,

Tingkatkan Nilai IPM Kabupaten Takalar, Inilah Program Kerja Andalan Mahasiswa KKN UNHAS di Desa Galesong Baru

Peringkat IPM Kabupaten Takalar berada di posisi ke-21 dari 24 Kabputen/Kota di Sulawesi Selatan

CakapCakap – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan sebuah pengukuran yang digunakan seluruh negara di dunia untuk mengklasifikasikan sebuah negara maupun daerah dalam kategori daerah yang maju, berkembang, ataupun terbelakang.

Kabupaten Takalar merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang dapat ditempuh kurang lebih satu setengah jam dari ibukota pulau Sulawesi, kota Makassar. 

Sayangnya Cakap People, jarak yang dekat dari ibu kota ini tidak menjadi jaminan bahwa daerah tersebut termasuk daerah maju apabila diukur berdasarkan nilai IPM, contohnya adalah Takalar. 

Mahasiswa KKN UNHAS di Desa Galesong Baru, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. [Foto: Muh. Resky Ariansyah]

Takalar menjadi daerah dengan peringkat ke-21 dari total 24 kota/kabupaten di Sulawesi Selatan dengan nilai IPM tertinggi dimiliki kota Makassar dan terendah dipegang oleh Kabupaten Jeneponto.

Menyadari masalah tersebut, pemerintah Kabupaten Takalar bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin menyelenggarakan KKN Tematik untuk membantu meningkatkan pemeringkatan nilai IPM dari Kabupaten Takalar. 

Terhitung sejak 27 Desember 2019, mahasiswa KKN sudah diterjunkan langsung ke lapangan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Peringkat IPM Kabupaten Takalar berada di posisi ke-21 dari 24 Kabputen/Kota di Sulawesi Selatan. [Foto: Muh. Resky Ariansyah]

Salah satunya adalah kelompok yang beranggotakan Muh Resky Ariansyah, Trias Prasandy P., Aidil Fudhail Mumtaz, M. Amal Amrullah, Thasya B. C. L., dan Nursun M. Jannah. Keenam mahasiswa yang memiliki latar belakang jurusan yang berbeda tersebut ditempatkan di Desa Galesong Baru, Kecamatan Galesong.

Cakap People! Selama sepekan, mereka melakukan observasi ke masyarakat disetiap dusun yang terdapat di desa Galesong Baru. 

Hasilnya, ada 6 masalah utama yang terjadi di desa Galesong Baru, yaitu masalah tuna aksara, stunting, kurangnya pemegang akta kelahiran, masalah ekonomi, tingginya persentase angka putus sekolah, dan BABS (Buang Air Besar Sembarangan).

Dari observasi yang dilakukan, ada 6 masalah utama di Kabupaten Takalar. [Foto: Muh. Resky Ariansyah]

6 Program Kerja pun berhasil dirumuskan berdasarkan masalah tersebut, diantaranya adalah pembelajaran membaca dan menulis serta membantu dalam memfasilitasi pengurusan akta kelahiran. Kedua program kerja ini sudah mulai berjalan dan mendapatkan respon positif dari masyarakat desa.

“Sangat jarang mahasiswa KKN yang mau membantu proses pengurusan akta kelahiran, kalau urus sendiri, agak jauh jaraknya kalau ke kantor dasdikcapil, kita yang sudah tua susah juga kalau urus sendiri.” Kata daeng Sampara, salah satu warga di desa Galesong Baru.

Selain 2 program tersebut, program lainnya yang akan dikerjakan adalah penyuluhan mengenai stunting, pengajaran pembuatan nugget ikan, seminar beasiswa dan masuk ke PTN, serta role play PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada anak-anak desa Galesong Baru.

Penulis: Muh. Resky Ariansyah

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ini Dia Manfaat Teh Daun Pepaya yang Tak Banyak Diperhatikan!

Menangis Bukan Tanda Kelemahan: Ini Tanda Kesehatan Mental yang Baik, Berikut 6 Alasannya!