Tinggal di Antariksa Bisa Bikin DNA Seseorang Berubah?

Sebuah fakta baru menunjukkan bahwa antariksa mampu mengubah struktur DNA seseorang. Hal ini dibuktikan oleh seorang astronot NASA bernama Scott Kelly yang merasakan perubahan pada struktur DNA-nya usai tinggal di luar angkasa selama kurang lebih 500 hari.

Scott memiliki saudara kembar bernama Mark yang dulunya juga merupakan seorang astronot. Scott melanjutkan profesi ini, sedangkan saudara kembarnya tidak. Namun saat kembali ke bumi usai melakukan perjalanan ke angkasa, DNA Scott dan Mark mengalami perbedaan yang cukup mencolok. Padahal bisa dipastikan DNA awal keduanya adalah sama karena merupakan saudara kembar.

Peneliti menyimpulkan bahwa perubahan DNA tersebut terjadi di bagian telomeres yang berada di ujung tiap kromosom. Seharusnya telomeres akan memendek seiring dengan bertambahnya umur, namun telomeres Scott justru memanjang usai tinggal di angkasa.

Dilansir dari cnnindonesia.com, Scott mengakui kejanggalan yang terjadi pada DNA-nya. Para peneliti pun mengatakan hal yang sama. Karena tekanan di luar angkasa, seharusnya telomeres akan memendek, namun yang terjadi pada Scott justru sebaliknya.

Pengaruh antariksa terhadap kondisi tubuh ini akan dijadikan penelitian lebih lanjut sebagai bekal pengiriman astronot ke planet Mars yang direncanakan akan dilakukan pada tahun 2030 mendatang. Semoga para peneliti bisa segera membuat kesimpulan ya!