CakapCakap – Indonesia memang tidak pernah berhenti untuk memesona dunia. Berbagai prestasi anak negeri selalu didulang dari generasi ke generasi. Keindahan alam yang membentang dari Sabang hingga Merauke juga tidak pernah absen untuk menyita mata dunia.
Apakah kamu menyadari bahwa Indonesia begitu kaya? Selain semuanya itu, Indonesia juga patut berbangga, bahwa kerajinan dan kesenian lokal bisa dikenal dan bersaing di kancah dunia. Apa saja? Kita bisa melihat kain tenun, batik, kebaya, hingga kerajinan tangan yang dikenakan oleh masyarakat mancanegara.
Salah satu yang menyita perhatian adalah Songket asal Palembang yang khas dari negeri Sumatera Selatan. Songket adalah kain khas daerah yang memiliki ciri khusus dan tidak dapat ditemukan di kain serupa dari daerah lain.
Warisan budaya ini ternyata tidak pernah terhapus dari permukaan walaupun generasi milenial semakin giat menciptakan corak kehidupannya sendiri. Adalah Songket Palembang atau Songket Sriwijaya, kain khas dari Palembang ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat Eropa. Bagaimana bisa dikenal?
Hal ini bermula sejak ada pendaki Indonesia berjumlah tiga orang yang melakukan ekspedisi pendakian puncak Gunung Elbrus pada Agustus 2018 lalu. Pendaki yang berhasil menaklukkan puncak tersebut adalah Faldi Riswandi, Riza Husin, dan Riki Andriansyah.
Perlu diketahui bahwa Gunung Elbrus setinggi 5.624 ini adalah gunung tertinggi di Eropa. Tidak hanya menaklukkan puncak gunung, mereka bertiga ternyata menggunakan Songket Sriwijaya selama pendakian.
Ekspedisi khusus yang diberi nama Songket Sriwijaya Menyapa Eropa ini diapresiasi oleh KBRI Moskow yang disampaikan oleh Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow. Hal ini membanggakan bangsa karena baru pertama kali ini Indonesia punya tim pendaki yang berekspedisi dengan misi kebudayaan. Apalagi dengan mengenalkan Songket Sriwijaya, pasti dunia jadi semakin mengenal kekayaaan bangsa Indonesia.
Apresiasi lain juga disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, yang menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan tiga anak bangsa yang mampu menorehkan prestasi gemilang di daratan Eropa. Tidaklah mudah, karena mereka bertiga harus berjuang keras melawan salju, cuaca, dan suhu yang penuh tantangan.
Ketiga pendaki yang berasal dari Palembang ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan. Ketika dimintai keterangan, ketiganya menyebutkan bahwa pendakian yang dilakukan bukanlah hal yang mudah.
Ketiga pendaki ini ternyata juga telah melakukan misi pendakian yang sama di gunung yang lain. Pada tahun 2017 lalu, ketiganya sukses membawa Songket Sriwijaya ke salah satu puncak dunia yaitu Gunung Cartensz Pyramid di Papua. Di tahun ini pula, ketiganya memiliki keinginan kuat untuk membawa Songket Sriwijaya ke puncak puncak Gunung Kilimanjaro di Afrika dan Aconcagua di Argentina.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Semakin Digemari, Tertarik Jadi Pengajar Pencak Silat di Jerman? – Cakap Cakap