CakapCakap – Cakap People! Para menteri di Inggris akan disarankan untuk tidak meluncurkan vaksinasi COVID-19 secara massal kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun di negara itu sampai para ilmuwan mendapatkan lebih banyak data tentang risikonya, The Telegraph melaporkan pada Selasa, 15 Juni 2021.
Para ahli di Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) negara itu diketahui sedang mempersiapkan pernyataan sementara untuk dirilis segera setelah akhir minggu setelah pertemuan pada hari Selasa, tambah laporan itu, seperti yang dikutip Reuters.
“Para ilmuwan ingin melihat lebih banyak data dari AS dan tempat lain sebelum mengambil sikap tegas. Tidak ada yang akan membuat keputusan akhir pada saat ini. JCVI ingin mempertimbangkan manfaat dan risiko sebelum memvaksinasi anak-anak, dan itu membutuhkan lebih banyak data,” kata seorang sumber pemerintah kepada surat kabar itu.
JCVI dan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters di luar jam kerja.
Laporan itu juga menambahkan bahwa anggota komite diketahui telah menyuarakan keprihatinan etis tentang memvaksinasi anak-anak karena mereka jarang menderita COVID-19 yang parah.
Awal bulan ini, regulator obat-obatan Inggris memperpanjang persetujuan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.
Regulator mengatakan sekarang menyerahkan pada JCVI untuk memutuskan apakah akan melanjutkan dan menginokulasi kelompok usia ini sebagai bagian dari rencana peluncuran vaksinasi Inggris.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris pada hari Jumat, 4 Juni 2021, telah menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun.
Keputusan tersebut mengikuti persetujuan serupa oleh regulator AS dan Uni Eropa.
Melansir VOA News, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyambut baik berita hari Jumat tersebut dan mengatakan dia akan menunggu saran klinis dari JCVI, mengenai bagaimana vaksin harus diberikan. Dia mengatakan Inggris harus memiliki persediaan vaksin yang cukup untuk menyuntik remaja di negara tersebut.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Delta Plus; Varian COVID-19 yang Berpotensi Lebih Mematikan Ini Picu Kekhawatiran di India - CakapCakap