CakapCakap – Cakap People! Thailand mengumumkan kematian virus corona pertamanya dalam hampir dua bulan dan memperketat pembatasan pada bisnis hiburan di Bangkok pada Senin, 28 Desember 2020. Langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk menahan wabah yang telah mencapai lebih dari setengah provinsi negara itu.
Reuters melaporkan, pihak berwenang mengonfirmasi 144 infeksi baru pada hari Senin ketika klaster baru muncul yang berasal dari wabah terbesarnya. Hal itu mendorong larangan di Bangkok pada bisnis taruhan dan penutupan tengah malam untuk bar, klub malam, dan tempat karaoke hingga 4 Januari.
Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengatakan dia menjalani karantina selama dua minggu setelah terpapar virus corona dari gubernur provinsi yang terinfeksi, sementara ketua DPR Chuan Leekpai meminta 29 staf parlemen untuk melakukan tes setelah bertemu dengan seseorang yang tertular virus.
Mata uang Baht turun 0,3% pada hari Senin sementara pasar saham turun 2,3%, di tengah kekhawatiran tentang pembatasan baru.
Thailand, negara pertama di luar China yang melaporkan infeksi virus corona, hanya mencatat total 6.285 kasus dan 61 kematian karena COVID-19, setelah mengendalikan wabah sebelumnya. Negara ini memiliki populasi 70 juta.
Keberhasilan Thailand telah dikaitkan dengan pembatasan ketat pada perjalanan masuk dan pengujian cepat serta pelacakan kontak.
Tindakan yang lebih ketat di Bangkok mengikuti peraturan serupa di beberapa dari 43 provinsi dengan kasus baru ditemukan pada 11 hari lalu sejak wabah dimulai di antara pekerja migran di pasar makanan laut di Samut Sakhon, provinsi dekat ibu kota.
Sebuah klaster baru ditemukan di Rayong, provinsi di Timur Thailand, terkait dengan tempat perjudian, dengan 92 infeksi dalam tiga hari dan satu kematian, seorang pria berusia 45 tahun.
Pongsakorn Kwanmuang, juru bicara Pemerintah Bangkok, mengatakan, rumah sakit lapangan juga akan didirikan di ibu kota dan pembatasan ditinjau pada minggu depan.
Wabah itu bisa menghambat upaya untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang hancur akibat pandemi. Thailand melonggarkan beberapa pembatasan atas warga asing dan menawarkan insentif untuk meningkatkan perjalanan domestik.