Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Thailand menargetkan mulai meluncurkan vaksin COVID-19 mRNA pertama yang dikembangkan secara lokal pada akhir tahun. Vaksin ini menerapkan teknologi yang sama yang digunakan oleh Pfizer setelah berhasil menyelesaikan uji coba pada manusia, kata pemerintah.
Universitas Chulalongkorn yang berbasis di Bangkok, yang mengembangkan vaksin tersebut, akan segera menyerahkan hasil uji coba ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand untuk disetujui, kata Traisuree Taisaranakul, juru bicara pemerintah, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 7 Mei 2022, seperti dilaporkan Straits Times.
Batch pertama vaksin COVID-19 mRNA yang bernama ChulaCov19 itu, ditemukan aman dalam uji klinis dan menghasilkan lebih banyak kekebalan daripada suntikan vaksin Pfizer yang disetujui untuk digunakan di Thailand, katanya.
Vaksin mRNA ini akan diproduksi oleh produsen vaksin yang berbasis di Thailand, BioNet-Asia, yang dapat memproduksi 20 juta dosis per tahun.
Para peneliti di Thailand sedang mengembangkan lebih dari selusin vaksin COVID-19 dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan asing. Suntikan Chulalongkorn adalah yang paling canggih.
Thailand sudah menjadi rumah bagi satu-satunya fasilitas manufaktur AstraZeneca di Asia Tenggara melalui kemitraan dengan Siam Bioscience, dan memasok vaksin ke negara-negara termasuk Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan.
Gelombang COVID-19 di Thailand yang dipicu Omicron telah mereda dalam beberapa hari terakhir, dengan kasus baru rata-rata sekitar 8.000 per hari dari puncaknya hampir 30.000 pada awal April 2022.
Penurunan kasus membuat negara Asia Tenggara yang bergantung pada pariwisata itu menghapus persyaratan tes COVID-19 dan karantina untuk kedatangan asing.
