CakapCakap – Perusahaan teknologi raksasa dunia asal Amerika Serikat (AS), Apple akhirnya resmi meluncurkan produk smartphone terbaru iPhone 11. Perkenalan produk anyar itu dilakukan dalam event khusus yang digelar di Steve Jobs Theater, Cupertino, California, AS, tanggal 11 September 2019 dini hari WIB. Ponsel iPhone 11 hadir dalam tiga varian, yakni iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max, yang tentu membawa spesifikasi berbeda dengan keunggulan masing-masing.
Lalu, berapakah harganya? Apple mengumumkan iPhone 11 dibanderol senilai 699 dolar AS, atau setara dengan Rp 9,8 juta untuk versi memori internal 64GB, seperti dilansir Hitekno.com. Sedang versi 128GB dihargai 749 dolar AS atau sekitar 10,5 juta, dan versi 256GB senilai 849 dolar AS atau sekitar Rp 11,9 jutaan. Kemudian, iPhone 11 Pro versi 64GB seharga 999 dolar AS (Rp 14 jutaan), versi 256GB 1.149 dolar AS (Rp 16,1 jutaan) dan versi 512 GB 1.349 dolar AS atau Rp 18,9 jutaan.
Sementara itu, iPhone 11 Pro Max versi 64GB dihargai 1.099 dolar AS (Rp 15,4 jutaan), versi 256GB 1.249 dolar AS (Rp 17,5 jutaan), dan yang paling mahal adalah iPhone 11 Pro Max versi 512GB yang dibanderol mencapai 1.449 dolar AS, atau setara dengan Rp 20,4 jutaan. Namun, harga tersebut tentu saja berlaku di AS. Smartphone anyar ini pun sudah bisa dipesan saat ini, namun baru akan resmi dilepas ke pasaran dan dijual kepada konsumen pada tanggal 20 September 2019 mendatang.
Melihat harganya itu, memang sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sehingga menjadi salah satu sorotan. Analis menilai Apple sudah mulai sadar, dan strategi harga ini bertujuan untuk menggairahkan kembali penjualasan iPhone yang sempat menurun. “Apple telah menunjukkan kemampuan menjadi taktis dan memahami pasar yang dinamis,” ucap Wamsi Mohan, seorang analis pada Bank of Amerika Merrill Lynch, seperti yang dimuat dalam laman Detik.com.
Sementara analis lain menyebut harganya tersebut atraktif sebagai pemicu penjualan pada segmen smartphone kelas menengah. “Kami menilai event Apple ini positif, terutama turunnya harga iPhone 11 dibanding XR yang bisa menjadi pemicu penjualan di segmen smartphone premium entry level,” tulis analis JP Morgan. “Banderol iPhone ini atraktif,” kata analis industri, Rod Hall pula berkomentar. Dia menilai sudah tak wajar jika harga iPhone dinaikkan, meski dia juga tak begitu yakin penjualan iPhone terbaru ini akan mengalami kenaikan signifikan, apalagi penurunan harganya sangat tipis. Bagaimana menurut Cakap People?