CakapCakap – Berlari menjadi salah satu jenis olahraga paling populer di dunia, selain mungkin juga berjalan. Bahkan, Cakap People sendiri pun pastinya suka melakukan olahraga berlari dan berjalan, karena sangat mudah untuk dijalani kapan saja dan di mana saja. Namun, kebanyakan orang ketika berlari atau berjalan hanya fokus pada langkah kakinya saja. Padahal, ternyata posisi lengan pun juga bisa memberikan pengaruh terhadap efektifitas energi saat sedang berlari dan berjalan. Seperti apa?
Para peneliti dalam sebuah studi yang telah diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology pada awal bulan Agustus 2019 lalu menemukan fakta bahwa berjalan dengan lengan ditekuk sebenarnya kurang efisien daripada berjalan dengan lengan lurus, seperti dikutip oleh laman Dream.co.id. Para penulis studi meneliti pergerakan delapan orang; empat pria dan empat wanita di atas treadmill. Gerakan subjek saat berjalan dan berlari dengan lengan lurus dan lengan ditekuk direkam dengan kamera infra merah dan perangkat lunak gerak, dan lalu membuat model digital 3D tubuh mereka.
Dua minggu kemudian, subjek mengulangi sesi treadmill sambil memakai masker pernapasan dan para peneliti mengumpulkan data metabolisme yang mewakili penggunaan energinya. Ketika subjek berlari dengan kedua lengan lurus, mereka mengaku terasa aneh. Tapi tak ada perbedaan mencolok dalam efisiensi energi, terlepas mereka menekuk atau meluruskan lengan. Namun, ketika subjek berjalan dengan tangan ditekuk, energi keluar meningkat 11 persen, karena membutuhkan lebih banyak upaya menjaga lengannya tetap ditekuk saat bergerak dengan kecepatan relatif lambat.
Sementara itu, menurut sebuah studi pada tahun 2014, mengayunkan lengan menghabiskan energi saat berlari. Tetapi menahannya agar tidak mengayun ternyata membutuhkan lebih banyak energi. “Itu karena mengayunkan lengan akan mengurangi gerakan tubuh,” jelas penelitian tersebut pula.
Namun, studi terbaru telah mengungkapkan bahwa hubungan antara pergerakan lengan dan gaya berjalan dapat menjelaskan bagaimana proporsi lengan telah berevolusi pada manusia. Dengan begitu, hipotesis awal bahwa lengan yang ditekuk membutuhkan lebih sedikit energi untuk berayun maju dan mundur sehingga dianggap lebih efisien saat berlari dan berjalan ternyata tidak terbukti kebenarannya. Begitu Cakap People!