Siapa yang tak mengenal Amazon, gaes? Perusahaan yang didirikan oleh suami dari MacKenzie Bezos ini berhasil menjadi trendsetter untuk marketplace global. Barang apapun tersedia di Amazon. Bahkan, perusahaan tersebut mengakomodasi para penulis kreatif lewat program CreateSpace serta menyediakan program afiliasi yang berguna banget buat mereka yang doyan mereview produk Amazon.
Semua ini bisa terwujud berkat tangan dingin seorang Jeff Bezos, seorang jebolan Princeton University, yang tertantang untuk mendirikan Amazon.com di tahun 1994. Pada masa itu, hanya Amerika Serikat lah yang memiliki koneksi Internet super kencang. Dan, tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu hal yang menguntungkan Amazon.com adalah teknologi Internet yang kian mengglobal dan terus berkembang dengan kecepatan tinggi.
Bagaimanapun juga, Amazon.com lahir berkat kerja keras dan juga kerja cerdas. Tentu kamu penasaran bagaimana sebuah marketplace raksasa bisa meraup keuntungan luar biasa besar. Ternyata, ini rahasianya, bro.
Mementingkan konsumen
Ini merupakan inti dari inovasi Amazon.com. Ketimbang sibuk menghitung angka atau menyusun pembukuan, hal pertama yang dilakukan oleh Amazon.com adalah berusaha memahami keinginan pasar. Caranya bagaimana?
Di perusahaan ini ditugaskan satu kelompok khusus yang bertugas membuat satu press release ukuran besar yang mencantumkan tentang ide masa depan Amazon.com. Kalau press release itu banyak yang menyukai, maka tim yang sama akan didorong untuk merealisasikan ide tersebut. Tak mengherankan jika produk apapun yang dirilis oleh Amazon.com selalu mendapat respon positif dari pasar.
Mengutamakan penemuan dan menjadi yang pertama
Jeff Bezos yang notabene alumni Princeton University angkatan 1986 dikenal sangat mengapresiasi mereka yang suka berkreasi dan punya attitude seorang pelopor. Baginya, atmosfer teknologi dewasa ini sangat membuka peluang bagi siapapun yang punya inisiatif baru dan berani berkembang. Hanya mereka yang kreatif, cerdas dan berani saja yang bisa sukses di jaman seperti sekarang.
Memikirkan target jangka panjang
Bagaimanapun juga, inovasi memerlukan investasi waktu dan tenaga serta pikiran yang banyak. Amazon.com percaya bahwa jika sebuah perusahaan fokus pada inovasi produk dan layanan, maka perlahan tapi pasti perusahaan tersebut akan meraup keuntungan besar. Perbedaan utama Amazon.com dengan perusahaan lainnya adalah ketika perusahaan medioker hanya memikirkan inovasi untuk keuntungan hingga 3 tahun ke depan, perusahaan milik Jeff Bezos ini memikirkan bagaimana profit dan posisi perusahaan hingga 7 tahun ke depan. Keren, bukan?
Menciptakan program, bukan proyek
Mungkin bagi kamu kata program dan proyek tidak banyak bedanya. FYI, kata ‘proyek’ punya konotasi jangka pendek dan cenderung mendorong sebuah perusahaan untuk membatasi sumber daya yang dimiliki dan mematahkan semangat kru dan tim kerja untuk lebih berani mengambil risiko. Ini yang dihindari oleh Amazon.com. Begitu sebuah ide sudah dituangkan ke dalam press release, maka Jeff Bezos langsung membentuk sebuah tim yang benar-benar memikirkannya sehingga terbentuk program yang benar-benar holistik.
Tidak menghendaki budaya Asal Bapak Senang
Ada kalanya di sebuah perusahaan besar, terutama bangsa Timur, menganut falsafah Asal Bapak Senang alias ABS, dimana hanya pendapat para eksekutif senior sajalah yang diikuti. Terkesan sopan, memang. Tapi, kebiasaan ini mendorong para bawahan untuk takut bertanggung jawab. Nah, Amazon.com tidak menyukai iklim semacam ini. Bagi mereka, seorang senior di perusahaan hanya diposisikan untuk memberi restu atas dimulainya ide baru sehingga yang bersangkutan tetap mengerti apa yang terjadi di tim atau divisi yang dipimpinnya. Keputusan akhir tetap ada di tangan tim.
Teguh memegang visi tapi tetap fleksibel untuk urusan teknis
Tidak bisa dipungkiri kalau inovasi mengandung unsur kontroversi. So, mereka yang tengah berinovasi penting sekali untuk tetap mempertahankan minat dan hasrat mereka. Nah, di Amazon.com, para inovator didorong untuk tetap berkomitmen, terus memikirkan dan mengkaji inovasi mereka. Kamu berpikir radikal dan teguh mempertahankan pendirian? Amazon.com suka banget dengan orang seperti kamu.****
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Bercerai dari Bos Amazon, Wanita Ini Malah Jadi Terkaya di Dunia! – Cakap Cakap