Rasa cinta ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah, karena ada proses biologis yang terkait. Via inovasee.com
in

Ternyata Ini Penjelasan Ilmiah Soal Jatuh Cinta Secara Sains

CakapCakap – Ada Cakap People yang sedang jatuh cinta? Setiap orang mungkin pernah merasakan jatuh cinta. Banyak orang beranggapan bahwa cinta datang karena telah terbiasa dengan orang yang dicintai tersebut. Makanya, cinta dianggap tak dapat dipelajari secara ilmiah, karena terkait dengan perasaan, bukan pikiran. Tapi sesungguhnya, saraf dalam otak pun terdampak oleh cinta. Ternyata ada proses biologi dari timbulnya rasa cinta, perubahan hormonal, dan rasa deg-degan yang dialami.

Rasa cinta ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah, karena ada proses biologis yang terkait. Via inovasee.com

“Ketika ada indra, mata, tertarik pada lawan jenis, itu pun akan memicu keluarnya dua hormon yang sangat berperan, yaitu hormon dopamin dan oksitoksin. Efek dari dua hormon inilah yang membuat seseorang jadi nyaman dan senang, tapi ini juga membuat orang kecanduan,” ungkap Berry Juliandi, seorang ahli biologi manusia Institut Pertanian Bogor, seperti di laman NationalGeographic.Grid.id. Ada satu fakta menarik bahwa seseorang bisa merasakan jatuh cinta hanya dalam waktu 4 menit.

Lalu, apakah ‘cinta monyet’ juga termasuk rasa cinta? Ternyata tidak. Cinta monyet biasanya dialami remaja yang sedang kebanjiran hormon pubertas. “Hormon estrogen dan progesteron membuat wanita terlihat lebih menarik, suaranya juga berubah, secara tidak langsung ini membuat pria jadi lebih tertarik. Jadi, jatuh cinta saat masih ABG, penilaian kamu terhadap orang yang kamu taksir itu tidak akan rasional lagi. Sehingga akan membuat banyak keputusan yang salah ketika menyangkut orang yang kamu dekati,” kata Berry lagi lebih detail mengenai hormon yang terkait rasa cinta itu.

Ada tiga fase jatuh cinta, mulai dari nafsu, ketertarikan, hingga keterikatan. Via serumpi.com

Sementara itu, seorang antropologis dr Helen Fisher menjelaskan ada 3 fase jatuh cinta, dimuat di laman Vemale.com. Fase pertama adalah nafsu, yang dikendalikan oleh hormon testosteron pada laki-laki dan hormon oestrogen pada wanita, dirasakan secara spontan ketika tertarik secara fisik terhadap lawan jenis. Fase kedua adalah attraction (ketertarikan), di mana ada rasa menyenangkan karena nyaman dan bahagia dari pelepasan hormon dopamin, adrenalin dan norepinephrin di tubuh.

Fase ketiga adalah rasa keterikatan atau ketergantungan pada orang yang kamu sukai. Pada fase ini ada pelepasan hormon oksitosin yang membuat kamumu merasa manja terhadap pasangan, hingga ada rasa keterikatan secara emosional. Begitulah proses jatuh cinta secara ilmiah loh, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gemar Menggunakan Tisu Basah untuk Bersihkan Wajah? Ini Dampak Negatifnya!

Suka Online Shopping? Instagram Hadirkan Fitur Baru untuk Belanja