CakapCakap – Apa Cakap People tahu perbedaan antara jatuh cinta dan jatuh hati? Istilah jatuh hati pertama kali jadi sorotan ketika Raisa merilis lagu yang berjudul Jatuh Hati tahun 2016 lalu. Di lagu tersebut menyatakan jika tokoh ‘Aku’ bukannya jatuh cinta namun jatuh hati.
Alhasil pendengar pun mulai peka jika jatuh cinta dan jatuh hati merupakan kalimat yang berbeda. Namun apa perbedaannya? Cari tahu di ulasan berikut ini yuk.
Perbedaan Jatuh Cinta dan Jatuh Hati Menurut Psikolog
Psikolog Ikhsan Bella Persada, M. Psi menjelaskan jika terdapat perbedaan antara jatuh hati dan jatuh cinta.
“Kalau jatuh hati, perasaan itu cenderung hanya rasa ketertarikan terhadap seseorang. Entah karena fisiknya menarik, penampilannya, atau statusnya sebagai orang hebat. Hal semacam itu bisa bikin orang jatuh hati,” terangnya dikutip dari Klikdokter.
Sedangkan jatuh cinta, kadar perasaan yang dimiliki seseorang lebih dalam lagi. Mereka yang jatuh cinta tidak hanya sekadar tertarik oleh penampilan maupun fisiknya saja. Namun sudah melibatkan sisi emosional. Orang tersebut juga telah melibatkan serta membangun koneksi antar individu.
Jatuh Hati Sifatnya Lebih Ringan Dibanding Jatuh Cinta
Terdapat beberapa komponen dalam jatuh cinta, seperti kedekatan satu sama lain, ketertarikan fisik maupun seksual, hingga komitmen, dan kecocokan emosional. Komitmen bisa dilakukan secara dua arah apabila keduanya sama-sama jatuh cinta.
Misalnya saja orang yang terlanjur jatuh cinta pada A, biasanya akan lebih sulit guna berpaling ke lain hati. Kondisi semacam itu tak dimiliki oleh mereka yang merasa jatuh hati.
Sebab komponen dalam jatuh hati hanyalah satu, yakni ketertarikan. Sehingga tiada unsur komitmen dalam perasaan tersebut. Bahkan seseorang sangat mungkin jatuh hati pada beberapa orang sekaligus.
Alhasil bisa dikatakan jika jatuh hati sifatnya lebih ringan dibanding jatuh cinta. Mereka yang jatuh hati denganmu bisa jadi karena sifat humoris, cara bicara, hingga hal lain yang gampang disebutkan.
Orang yang jatuh hati belum tentu bakal berakhir dengan jatuh cinta. Sebab belum tentu orang tersebut ingin menjadikan kamu sebagai pasangan tetapnya.
Lebih Menyakitkan Jatuh Hati atau Jatuh Cinta?
Pertanyaan tersebut bisa terjawab melalui analogi. Mana yang lebih menyakitkan antara luka gores yang hanya di permukaan kulit ataukah luka tusuk yang sudah sampai tembus ke dalam organ?
Tentu saja kamu sudah tahu jawabannya, yakni luka tusuk yang sampai menembus organ lantaran pisau masuk hingga ke dalam. Kondisi serupa juga terjadi pada jatuh hati dan jatuh cinta.
Apabila terjadi peristiwa yang tak mengenakkan ketika jatuh cinta, maka efeknya bisa menghantam psikis lebih kuat. Sedangkan jatuh hati pada orang lain ketika telah memiliki pasangan tak dapat langsung dikatakan ‘bersalah’.
“Kenapa? Karena jatuh cinta sudah melibatkan emosional yang lebih dalam. Pasti dia pun ada rasa ingin memiliki dan menduakan pasangannya. Kalau jatuh hati, itu sekadar kekaguman dan biasanya tak sampai ingin memiliki dan segala macamnya,” terang psikolog Ikhsan.
Kendati demikian, jatuh hati juga bisa berujung pada obsesi Cakap People. Jika sudah terobsesi maka dapat menjadi hal yang salah, terlebih apabila telah mempunyai pasangan.