CakapCakap – Cakap People! Salah satu nama baru yang mengisi salah satu kursi menteri dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin 2019-2024 adalah Terawan Agus Putranto. Ia akan menjabat posisi menteri kesehatan. Pelantikan para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju dilaksanakan pada Rabu, 23 Oktober 2019, di Istana Negara, Jakarta.
Laman Bisnis melaporkan, Rabu, 23 Oktober 2019, bahwa Terawan membenarkan dirinya akan menjadi pengganti Nila F. Moeloek sebagai menteri kesehatan saat berbicara di Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo pada Selasa, 22 Oktober 2019, malam.
Sosok Terawan Agus Putranto sudah tidak asing di dunia kesehatan Indonesia. Pria berusia 55 tahun tersebut adalah Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, yang merupakan rumah sakit kepresidenan dengan pangkat mayor Jenderal.
Nama dokter Terawan Agus Putranto sempat menimbulkan kontroversi dengan metode ‘cuci otak’ untuk mengatasi stroke menggunakan alat Digital Subtraction Angiography (DSA).
Metode berbasis radiologi ini adalah desertasi doktornya di Universitas Hasanuddin, Makassar, dan dinyatakan lulus predikat sangat memuaskan pada 4 Agustus 2016.
Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan metode ini belum lulus uji klinis terhadap penggunaan teknologi untuk membersihkan saluran ‘gorong-gorong’ pembuluh darah yang tersumbat.
Terawan bahkan sempat diberhentikan dari keanggotaan IDI untuk sementara waktu saat isu ini ramai diperbincangkan pada tahun 2018.
Meski mendapatkan pergolakan yang hebat di dalam negeri, nyatanya metode penemuan baru Terawan ini sudah mendapat sambutan di Jerman, Belanda, Amerika Serikat dan China.
Terakhir pada November 2018, RSPAD Gatot Subroto menandatangani kerja sama dengan PT Credit Suisse Vietnam untuk membantu 1.000 pasien stroke dari Vietnam.
Terawan menamatkan pendidikan strata S1-nya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dan melanjutkan spesialis radiologi di Universitas Airlangga, sebelum akhirnya menerima gelar doktor dari Universitas Hassanudin, Makassar.
Terawan juga mengungkap dalam pertemuannya dengan Jokowi kemarin malam, ia membahas dua hal penting yang kini menjadi fokus Kementerian Kesehatan yakni stunting dan BPJS.