in ,

Tebus Dosa Leluhur, Keluarga di Jerman Ini Donasikan Rp156 Miliar

CakapCakapCakap People! Keluarga terkaya di Jerman ini akan mendonasikan US$11 juta, atau sekitar Rp156,19 miliar untuk menebus dosa leluhur mereka. 

Penebusan dosa atau permintaan maaf itu dilakukan karena leluhur mereka yang merupakan pendukung NAZI, telah melakukan kerja paksa selama Perang Dunia II.

Foto ilustrasi. Keluarga terkaya di Jerman donasikan Rp156 miliar untuk menebus dosa leluhur mereka yang mendukung NAZI. (Foto : Pixabay)

Mengutip NY Daily News, Kamis, 4 April 2019, leluhur yang dimaksud tersebut adalah merupakan keluarga Reiman, pemilik perusahaan JAB Holding Company yang mengelola berbagai bisnis, seperti Krispy Kreme, Pret A Manger, Panera Bread, pemegang saham Keurig Dr. Pepper dan beberapa bisnis lainnya.

Juru bicara keluarga, Peter Harf, yang mengepalai JAB Holding Company, membenarkan leluhur mereka adalah pendukung Adolf Hitler pada masa Perang Dunia II.

Ini adalah file foto : 27 Mei 2016. Juru bicara Keluarga Peter Harf, yang mengepalai JAB Holding Company Reimann, berfoto di Berlin, Jerman. Salah satu keluarga terkaya Jerman mengatakan akan memberikan jutaan dolar untuk amal sebagai isyarat setelah mengetahui leluhur mereka dengan antusias mendukung Nazi dan menggunakan pekerja paksa. (Soeren Stache / AP)

Leluhur mereka, Albert Riemann Sr. dan Albert Riemann Jr., menggunakan warga sipil Rusia dan tahanan Prancis sebagai pekerja paksa. Ini pertama kali dilaporkan oleh harian Bild.

Selama Perang Dunia II, dari 175 pekerja, atau sekitar 30% dari tenaga kerja di perusahaan bahan kimia industri leluhur mereka, Reimann, adalah pekerja paksa. “Itu semua benar. Reimann senior dan junior bersalah. Mereka dipenjara,” kata Half.

Kedua pria itu masing-masing meninggal pada tahun 1954 dan 1984. Generasi muda dari keluarga Reimann tidak mengetahui hubungan Nazi sebelumnya. Selain menggunakan tenaga kerja budak, Reimann Sr. juga menyumbang ke SS Hitler pada awal 1931.

Foto ilustrasi. Leluhur keluarga Reiman memanfaatkan warga sipil Rusia dan tahanan Perancis sebagai pekerja paksa pada Perang Dunia II. (Foto : Pixabay)

Keluarga itu menyewa sejarawan Paul Erker dari University of Munich untuk memeriksa sejarah keluarga Reimann. Dia mempresentasikan temuannya kepada anggota keluarga dan Harf beberapa minggu lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bahan-bahan Ini Bisa Jadi Pengganti MSG loh, Apa Saja?

WHO Asia Tenggara Ingatkan Orang Indonesia Harus Lebih Rajin Olahraga