CakapCakap – Cakap People! Obat bebas, obat dengan resep dokter, hingga suplemen herbal merupakan beberapa produk kesehatan yang umum digunakan oleh masyarakat dalam keseharian. Akan tetapi, sebagian orang terkadang menggunakan produk kesehatan ini secara berlebih atau dalam dosis yang salah.
“Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa obat-obatan memiliki efek yang bisa merugikan dan kontraindikasi,” kata dokter spesialis penyakit dalam, Anita Rasheed, dari University Medical Center Phoenix, seperti dilansir Eat This Not That, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Rasheed mengatakan, obat bebas dan suplemen herbal juga bisa menyebabkan interaksi. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk benar-benar mengenali obat dan menggunakannya sesuai dengan dosis dan indikasi.
Bila seseorang menggunakan obat atau suplemen terlalu banyak, ada beberapa gejala yang mungkin akan dirasakan. Berikut ini adalah lima gejala atau tanda tersebut:
1. Mengantuk
Beberapa obat bisa menyebabkan efek mengantuk bila dikonsumsi dalam dosis yang tak tepat. Apoteker Laura Carr mengatakan gejala ini bisa diperbaiki dengan cara memperbaiki dosis obat atau mengganti obat dengan produk lain yang tak memicu efek mengantuk.
2. Pening
Konsumsi terlalu banyak obat bisa memunculkan rasa pening dan sensasi seperti akan pingsan. Penggunaan obat berlebih juga dapat membuat rasa pening yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih berat. Keluhan ini bisa meningkatkan risiko cedera akibat terjatuh.
3. Perubahan perilaku
Beberapa obat bisa menyebabkan perubahan perilaku dan kepribadian. Menurut Katherine Sharpe, sudah ada diskusi panjang yang dilakukan mengenai bagaimana obat antidepresi dan obat psikiatri lain bisa memengaruhi diri.
“Sebuah debat mengenai apakah obat-obat tersebut mengubah kepribadian dan apakah itu hal yang buruk,” ujar Sharpe.
4. Halusinasi
Mengonsumsi obat secara berlebihan bisa menyebabkan terjadinya halusinasi, termasuk halusinasi visual. Keluhan ini lebih mungkin terjadi bila seseorang mengonsumsi beberapa obat sekaligus. Hal ini bisa terjadi karena adanya kemungkinan interaksi obat. Berkaitan dengan hal ini, lansia cenderung lebih berisiko mengalami halusinasi karena mereka biasanya menjalani pengobatan untuk beberapa masalah kesehatan.
5. Jatuh dan patah tulang
Salah satu masalah serius dari konsumsi terlalu banyak obat adalah terjatuh dan patah tulang. Konsumsi obat yang terlalu banyak bisa memunculkan efek seperti pening, kantuk, pandangan buram, kebingungan, hingga hipotensi postural yang semuanya dapat meningkatkan risiko jatuh. Terjatuh dapat meningkatkan risiko cedera patah tulang.
“Risiko ini kemungkinan lebih besar ketika obat-obat psikotropis digunakan sebagai kombinasi,” kata laman NPS MedicineWise.