CakapCakap – Cakap People! Anak-anak tak selalu harus dipuji. Bahkan, mereka juga perlu untuk diajarkan tentang dan bagaimana menghadapi sebuah kegagalan.
Beberapa penelitian merekomendasikan agar orang tua lebih baik tidak terlalu banyak memuji anak. Mungkin banyak orang tua yang merasa saran itu sangat berlawanan dengan intuisi.
Ada istilah “mindset berkembang” yang dipopulerkan dan dikembangkan oleh Carol Dweck, seorang profesor psikologi di Stanford. Ia menawarkan gagasan bahwa orang tua dapat mengubah kemampuan melalui upaya dan strategi.
“Ketika kita memuji anak-anak saat mereka memecahkan masalah atau mengerjakan ujian dengan baik, orang tua tanpa disadari mendorong mereka untuk percaya bahwa jika mereka berbuat buruk atau melakukan kesalahan, mereka tidak pintar,” ujar Dweck seperti yang dilaporkan New York Times, Kamis, 9 Januari 2020.
Para peneliti menyarankan agar orang tua juga mengajarkan buah hatinya tentang kegagalan. Namun, buatlah anak lebih nyaman dengan kegagalan besar dan kecil.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua terkait hal ini.
1. Amati anak dengan cermat
Jika anak mengerjakan tugas di rumah, awasi anak untuk melihat perilaku apa yang dia perlihatkan. Misalnya, jika dia sangat fokus membuat perhiasan, tunjukkan dan pujilah fokus itu.
Jika dia mengajukan banyak pertanyaan bagus tentang buku yang orang tua baca, atau mencari bantuan saat dia membutuhkannya, orang tua juga bisa memuji perilaku tersebut.
2. Contoh orang tua
Sangat baik bagi anak-anak untuk mengetahui saat orang tua membuat kesalahan dan bagaimana itu terjadi. Misalnya, orang tua dapat mengatakan sesuatu seperti ‘Saya membuat keputusan yang salah hari ini, dan saya merasa tidak enak, tetapi saya akhirnya tahu bahwa saya belajar dari kesalahan ini’.
3. Buat ruang aman untuk belajar
Orang tua bisa mencoba menciptakan tantangan yang bermakna bagi anak-anak mereka. Beri tahu hal-hal yang harus mereka kerjakan. Kemudian dorong mereka untuk membuat kesalahan dan membicarakannya.