CakapCakap – Telepon genggam pada era sekarang ini memiliki beragam fungsi. Sehingga tidak mengherankan bila kini ponsel pintar bisa digunakan untuk berbagai hal, Cakap People. Selain untuk mendukung kegiatan sehari-hari seperti halnya memantau gaya hidup, smartphone juga bisa digunakan untuk memesan makanan, mengelola keuangan dan lain sebagainya.
Dan kini perusahaan asal Singapura berencana meluncurkan aplikasi untuk memindai makanan halal di negara tersebut. Dengan demikian, semakin lengkaplah fungsi dari smartphone. Adapun aplikasi yang dibuat oleh perusahaan dari Singapura bisa digunakan untuk menginformasikan mengenai status halal suatu produk dengan cara memindai daftar barcode.
Pemindai halal digunakan dengan cara diintregrasikan melalui aplikasi WhatsHalal yang telah ada. Aplikasi ini bisa digunakan untuk menjadi panduan makanan halal bagi konsumen, perusahaan ataupun bisnis.
Peluncuran aplikasi pemindai halal ini telah dilakukan pada Februari pada tahun lalu yakni sekitar 4 bulan setelah pengusaha Azman Ivan Tan serta Salehin Amat Kamsin mendirikan perusahaan teknologi milik mereka.
Aplikasi pemindai halal ini memiliki 4 layanan yaitu pengiriman makanan, pemesaran restoran, daftar restoran halal dan pesanan makanan bawa pulang. Adapun versi beta dari pemindai halal ini ditargetkan dapat terintegrasi dengan WhatsHalal yang ada di Indonesia, Australia, Singapura dan Malaysia.
Pemindai halal memiliki tida metode yang digunakan dalam identifikasi produk yaitu melalui daftar bahan, gambar produk dan kode batang. Langkah penggunaannya adalah dengan cara mengambil foto produk yang hendak diidentifikasi. Selanjutnya WhatsHalal akan memverifikasi bahwa produk memiliki logo Muis (Dewan Agama Islam Singapura) dan secara otomatis akan ada verifikasi mengenai status halal dari produk yang dimaksud.
Data mengenai produk yang halal akan disimpan ke dalam WhatsHalal dan ketika pengguna memindai barcoda dari jenis produk yang sama maka aplikasi akan menunjukkan jika produk tersebut halal. Namun jika produk tersebut tidak memiliki logo Muis maka daftar bahannya akan ikut diperhitungkan dalam langkah verifikasi. Selanjutnya pengguna akan memindai daftar bahan melalui aplikasi, WhatsHalal secara otomatis akan melakukan pengenalan karakter optik di bagian atasnya.
“Hanya saat sistem melihat daging babi maka dia akan langsung mengatakan “tidak halal”. Pemotongannya sangat jelas,” ujar Azman.
Wah, kira-kira kapan aplikasi pemindai halal ini juga akan masuk ke Indonesia yang masyarakatnya mayoritas Muslim ya, Cakap People? Atau mungkin generasi muda tanah air menciptakan sendiri aplikasi pemindai halal serupa?