CakapCakap – Cakap People! Taiwan mengimbau warganya menghindari panic buying untuk barang-barang kebutuhan seperti mie instan dan kertas toilet ketika pembatasan baru COVID-19 untuk pertemuan dan pergerakan mulai diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 selama lonjakan infeksi domestik.
Reuters melaporkan, Taiwan menaikkan tingkat kewaspadaan COVID-19 di ibu kota, Taipei, dan kota sekitarnya, pada hari Sabtu, 15 Mei 2021. Pemberlakuan pembatasan itu akan berlangsung selama dua minggu, akan menutup banyak tempat dan membatasi pertemuan.
Sementara total infeksi sejak pandemi mulai tetap rendah pada 1.475, penularan komunitas baru-baru ini telah mengkhawatirkan populasi yang telah terbiasa hidup mendekati normal, tanpa lockdown penuh seperti yang terlihat di tempat lain.
Dalam sebuah pesan yang disampaikan pada Sabtu malam, Presiden, Perdana Menteri dan Kementerian Ekonomi Taiwan melalui Facebook mengatakan kepada warga untuk tidak perlu menimbun atau terburu-buru ke toko. Hal itu disampaikan setelah para warga bergegas untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok, terutama mie instan dan tisu toilet.
“Setelah lebih dari setahun persiapan, bahan-bahan anti-pandemi negara, barang-barang sipil dan bahan-bahan mentah sudah mencukupi, dan toko-toko juga beroperasi seperti biasa untuk memasok kembali barang-barang,” kata Presiden Tsai Ing-wen.
Jaringan supermarket Prancis Carrefour mengatakan pihaknya membatasi pembelian barang-barang seperti masker dan mie instan di tokonya di Taiwan, meminta warga untuk hanya membeli yang mereka butuhkan.
Kementerian Ekonomi Taiwan menunjukkan gambar kotak mie instan di gudang yang ditumpuk hingga langit-langit, dengan mengatakan bahwa persediaan “seperti gunung” dengan banyak kertas toilet dan makanan kaleng akan dibagikan juga nantinya.
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang membuat permohonan serupa di halaman Facebook-nya.
Meskipun tidak memerintahkan lockdown total, pemerintah mendesak warga untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin.
Kementerian Kesehatan Taiwan mengeluarkan maskot anjingnya, shiba inu yang disebut Zongchai, untuk memperkuat pesan di media sosial.
“Pelajari Zongchai dan tinggallah di rumah,” katanya, menunjukkan gambar anjing berbaring di lantai beristirahat.