CakapCakap – Masyarakat milenial di era sekarang tidak bisa hidup tanpa koneksi internet atau paket data. Pasti Cakap People juga measakan perubahan ini bukan? Di Indonesia sendiri, pemerintah terus menggalakkan konektivitas internet yang bisa menembus jarak dan area yang terpencil, diluar pulau, atau dengan akses yang susah sekalipun.
Apalagi dengan koneksi internet nirkabel (wifi) yang juga sudah mulai popular di dekade terakhir, manusia bisa terhubung dengan internet tanpa harus menggunakan sarana koneksi berupa kabel. Dengan adanya koneksi ini, manusia bisa melakukan banyak hal positif, mencari informasi baru, menyebarkan berita, bahkan hingga berjejaring dengan orang lain tanpa memperhitungkan jarak dan waktu.
Lalu apakah Cakap People tahu tentang siapa yang mencetuskan atau menemukan koneksi internet nirkabel atau Wi-Fi ini? Dialah Hedy Lamarr. Bagi banyak orang di belahan dunia barat, Hedy Lamarr dikenal sebagai seorang aktris yang cantik dan cerdas. Perempuan kelahiran Wina Austia ini lahir pada 9 November 1914, dan sejak kecil sudah berbakat dalam bidang seni. Hingga dia pernah bertengger sebagai bintang dunia, dan berbagi panggung megah dengan deretan artis Hollywood pada masa tersebut.
Sebelum Lamarr tenar sebagai bintang besar di panggung Hollywood, Lamarr telah bekerja bersama dengan seorang komposer. Lamarr merancang sebuah cara untuk perangkat agar mengurangi masalah signal bidang telekomunikasi selama Perang Dunia II. Lamarr juga menginisiasi teknologi pelambatan frekuensi, bahkan diberikan secara gratis untuk memerangi Nazi.
Selama bertahun-tahun kemudian, alat yang dibentuk oleh Lamarr menjadi basis dari pengembangan telepon selular. Ide yang muncul ini yang kemudian dijadikan dasar berinovasi untuk Wi-Fi atau koneksi internet nirkabel.
Tapi sayangnya, walaupun Lamarr memegang hak paten akan ide tersebut, Lamarr tidak pernah menerima royalti atau uang sebagai penghargaan akan ide dan karyanya. Tetapi sampai sekarang, masyarakat dunia mengenalinya karena usahanya yang bisa meneylamatkan banyak nyawa selama perang.
Atas penemuannya, setelah 50 tahun berlalu, karya Lamarr baru mendapatkan pengakuan oleh Lembaga dunia. Lamarr dalam masa tuanya menghabiskan waktu di Amerika Serikat, dan meninggal dunia pada usia ke 86 di Orlando.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!